Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi "Mincemeat", Saat Jenazah Digunakan untuk Menipu Hitler

Kompas.com - 25/09/2018, 16:05 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Akhirnya dipilihlah nama Mayor William Martin, personel Marinir Inggris yang ditugaskan di Markas Operasi Gabungan Sekutu.

Nama Martin dipilih karena banyak perwira marinir Inggris bernama sama sehingga akan mempersulit upaya pelacakan.

Martin disebut bekerja di bawah otorita Kementerian Angkatan Laut Inggris sehingga bisa dipastikan semua hal mengenai kematiannya akan dikirim ke Divisi Intelijen AL.

Selain itu, seragam marinir Inggris mudah diperoleh dan biasanya dalam ukuran standar sehingga memudahkan untuk dikenakan kepada jenazah.

Sementara pangkat mayor dipilih agar Martin terkesan sebagai perwira yang cukup senior yang dipercaya membawa dokumen penting.

Untuk semakin "menghidupkan" karakter Mayor Martin, disiapkan juga sejumlah benda-benda pribadi di dalam dompet seperti foto sang tunangan bernama Pam, dua surat cinta dari Pam, dan kuitansi pembelian cincin pertunangan dari toko perhiasan di Bond Street.

Beberapa hal lain yang disiapkan antara lain surat pribadi dari "ayah" Martin, pesan dari Lloyds Bank, kartu identitas militer, dan beberapa hal kecil lainnya.

Montagu juga meminta pada ilmuwan MI5, dinas intelijen dalam negeri Inggris, mempersiapkan sejumlah tinta yang bisa bertahan lama di dalam air.

Setelah semua detil soal "Mayor Martin" siap kini hal terpenting adalah dokumen palsu yang harus diselipkan pada jenazah Mayor Martin yang berisi detil rencana invasi ke Balkan.

Di dalam dokumen itu akan disebut beberapa target termasuk disebut pula nama Pulau Sisilia sebagai pengalih.

Dokumen utama adalah sebuah surat pribadi dari Letnan Jenderal Sir Achibald Nye, wakil komandan Imperial General Staff yang mengetahui rencana ini.

Baca juga: Surat yang Menipu Hitler soal Pendaratan Normandia Dilelang

Surat itu ditujukan kepada Jenderal Harold Alexander, komandan pasukan gabungan Inggris-AS ke-18 di Aljazair dan Tunisia yang seluruhnya berada di bawah komando Jenderal Eisenhower.

Surat Letjen Nye itu juga berisi sejumlah informasi terkait Operasi Brimstone yang tujuannya tidak dijelaskan tetapi menyinggung soal rencana pengeboman terhadap Sisilia yang disebut sebagai operasi pengalihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com