Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi "Mincemeat", Saat Jenazah Digunakan untuk Menipu Hitler

Kompas.com - 25/09/2018, 16:05 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Rencananya, jenazah itu nantinya akan dihanyutkan ke pesisir Spanyol, yang banyak ditempati agen-agen intelijen Jerman.

Sir Bernard mengatakan, orang yang tewas akibat kecelakaan pesawat biasanya lebih karena syok bukan akibat tenggelam.

Sehingga, tidak diperlukan jenazah dengan paru-paru yang penuh terisi air. Sir Bernard menambahkan, jenazah itu juga herus memiliki tanda-tanda penyebab kematian lainnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hitler Jadi Pemimpin Absolut Jerman

Montagu kemudian membicarakan kemungkinan mendapatkan jenazah dengan Bentley Purchase, seorang pekerja medis di London Utara. Bentley mengatakan, kemungkinan adanya kesulitan praktis dan legal saat mencari jenazah itu.

Meski demikian Purchase berjanji akan mencari jenazah yang bisa digunakan terutama yang tidak memiliki keluarga yang akan mengklaimnya.

Pada 29 Januari 1943, Purchase menghubungi Montagu dan mengabarkan dia kemungkinan telah mendapatkan jenazah yang tepat.

Jenazah itu diyakini bernama Glyndwr Michael, seorang gelandangan yang tewas akibat menyantap racun tikus.

Purchase meyakinkan Montagu bahwa racun dalam jumlah kecil tidak akan terdeteksi dalam tubuh yang beberapa hari mengapung di lautan.

Montagu kemudian memeriksa mayat itu tetapi kurang puas karena wajah jenazah tersebut tidak memiliki "tampang perwira".

Menurut Montagu, jenazah itu hanya pantas menjadi petugas administrasi kantoran dan hal ini bisa menimbulkan kecurigaan agen-agen Jerman.

Akhirnya, Purchase setuju untuk menyimpan jenazah itu di dalam lemari pendingin bersuhu -4 derajat Celcius.

Baca juga: Gigi Hitler Ungkap Kisah Asli Kematian Pemimpin Nazi

Purchase juga memperingatkan jenazah itu harus digunakan paling lama dalam waktu tiga bulan karena jika lebih lama lagi akan membusuk dan tak akan bermanfaat.

Setelah mendapatkan jenazahnya, Montagu dan Cholmondeley mulau menciptakan latar belakang dan karakter fiktif bagi mayat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com