SINGAPURA, KOMPAS.com - Perusahaan swalayan besar di Singapura, NTUC FairPrice, memilih untuk menghentikan impor buah stroberi asal Australia pada Senin (24/9/2018).
Keputusan itu diambil menyusul lebih dari 100 laporan mengenai temuan jarum pada buah stroberi di Australia yang menyebabkan kekhawatiran nasional.
Kepada Channel News Asia, juru bicara NTUC FairPrice mengatakan buah impor memang masih tersedia, namun tidak akan dipasok lagi ketika sudah terjual seluruhnya.
Baca juga: Buah Stroberi Berjarum Australia Mulai Ditemukan di Selandia Baru
"Walau otoritas belum meminta untuk menarik produk dari Australia, kami memutuskan menghentikan impor stroberi dari Australia mulai hari ini, sebagai langkah pencegahan," katanya.
Penjualan stroberi di Singapura telah menurun 10 persen sejak kasus temuan jarum muncul di "Negeri Kanguru".
Swalayan lainnya, Sheng Siong, meminta pemasok menggunakan alat detektor logam untuk memeriksa semua bakul buah stroberi.
Jarum jahit ditemukan pada buah stroberi di Australia. (Facebook/Joshua Gane via ABC)
"Sejak 19 September, eksportir diminta untuk memberikan jaminan produk ekspor mereka bebas dari kontaminan logam agar izin ekspor disetujui," demikian pernyataan AVA.
Pendeteksi logam dan X-ray akan dimanfaatkan untuk memeriksa seluruh buah-buahan yang masuk ke Singapura dari Australia.
Selain Singapura, Selandia Baru juga mengimpor buah stroberi dari Australia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.