Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Aktivis Saudi yang Dipenjara Dapat Penghargaan "Nobel Alternatif"

Kompas.com - 25/09/2018, 14:41 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Tiga aktivis Arab Saudi yang kini dipenjara berhasil memenangkan The Right Livelihood Award atau dikenal sebagai Nobel Alternatif pada Senin (24/9/2018).

Al Jazeera melaporkan, Abdullah Al-Hamid, Mohammad Fadah Al-Qahtani, dan Walled Abu Al-Khair dianggap berjasa atasa upaya berani mereka untuk menyerukan reformasi sistem politik di kerajaan tersebut.

Masing-masing dari mereka akan mendapat hadiah uang tunai sebesar 1 juta kronor Swedia atau sekitar Rp 1,6 miliar.

Baca juga: Kali Pertama, Perempuan di Arab Saudi Jadi Penyiar Berita Televisi

Sebagai informasi, The Right Livelihood Award didirikan oleh Jacob von Uezkull pada 1980 yang diabaikan oleh penghargaan Nobel.

"Ketiga peraih Nobel telah menentang sistem otoriter melalui cara damai, menyerukan hak asasi manusia universal, dan pembentukan monarki konstitusional," kata panitia penghargaan.

Saat ini, ketiga pria tersebut harus menjalani hukuman penjara 10 hingga 15 tahun atas perjuangan mereka untuk membentuk masyarakat yang lebih plural dan demokratis.

"Pendekatan visioner dan inklusif mereka untuk membentuk masa depan yang positif bagi negara asal mereka dan terus menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di Arab Saudi dan kawasan Teluk," imbuhnya.

CTV News mencatat, Al-Qahtani dan Al-Hamid merupakan aktivis pendiri Asosiasi Hak Sipil dan Politik Saudi atau HASEM.

Pada 2013, mereka diganjar hukuman penjara masing-masing 10 tahun dan 11 tahun.

Segera setelahnya, belasan anggotanya juga menhadapi sejumlah dakwaannya. Hukuman dijatuhkan usai munculnya gerakan kebangkitan dunia Arab atau Arab Spring pada 2011.

Sementara Al-Khair merupakan seorang aktivis dan pengacara yang membela seorang blogger dihukum penjara dan cambuk. Dia ditangkap pada 2014 karena menandatangani seruan reformasi di kerajaan.

Dia dibui selama 15 tahun karena dianggap tidak menaati pemerintah dan merugikan reputasi negara melalui komunikasi dengan organisasi internasional.

Baca juga: Arab Saudi Larang Unta Milik Warga Qatar Masuk Wilayahnya

Selain ketiganya, The Right Livelihood Award juga diberikan kepada Thelma Aldana dari Guatemala dan Ivan Velasquez asal Kolombia atas karya inivatif mereka dalam membongkar penyalahgunaan kekuasaan dan menuntut korupsi.

Pemenang lainnya adalah Yacouba Sawadogo, seorang petani dari Burkina Faso yang mengubah hampir 40 hektar lahan yang tidak ramah menjadi hutan.

Kemudian, Tony Rinaudo, seorang agronom Australia yang berperan memerangi deforestasi ekstrem di kawasan Sahel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com