Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Sebut Koruptor Harus Dipenjara, tapi Tidak Seumur Hidup

Kompas.com - 25/09/2018, 10:26 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menilai koruptor harus dipenjara, namun tidak sampai seumur hidup.

Pernyataan itu dia sampaikan ketika menghadiri kuliah umum bertajuk The Challenge of Good Governance in the Muslim World, pada Senin (24/9/2018) di Oxford Centre for Islamic Studies, Inggris.

"Mereka akan dipenjara. Berapa lama mereka harus dipenajra tergantung tingkat korupsinya, dan saya pikir erbedaan level korupsi butuh hukuman yang berbeda," katanya, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Baca juga: Setelah 15 Tahun, Mahathir Mohamad Bakal Kembali ke Panggung Dunia

"Tapi kami belum mencapai tahap untuk menghukum mereka seumur hidup," imbuhnya.

Kalimat itu dia lontarkan sebagai jawaban atas pertanyaan mengenai apakah dia mendukung hukuman mati bagi pemimpin korup.

Mahathir menyatakan, negara dengan mayoritas penduduk muslim yang mengadopsi sistem demokrasi masih butuh banyak waktu untuk memahami kinerja demokrasi.

"Jika Anda tidak paham bahwa pengambilan suara dalam demokrasi itu kuat, maka Anda tidak bisa memiliki sistem demokrasi," ucapnya.

Menurut dia, transisi sistem pemerintahan seperti itu bisa saja membawa bencana kepada negara.

"Tiap kali mereka mencoba sistem demokrasi, akan ada perselisihan di antara mereka dan negara bisa nyaris hancur," kata Mahathir.

Baca juga: Mahathir: Tidak Ada Lagi Politisi Menjadi Duta Besar

Dia mengatakan, Malaysia mengadopsi sistem demokrasi, meski 60 persen populasinya merupakan penduduk muslim.

"Kami di Malaysia tidak menyukai kekerasan. Kami tidak menggulingkan pemerintahan sampai pemerintah berubah sendiri," ujarnya.

Seperti diketahui, saat ini Malaysia sedang mengusut skandal korupsi di perusahaan 1MDB yang menyeret mantan PM Najib Razak. Sudah dua kali Najib ditangkap Komisi Anti-korupsi (MACC). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com