Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 15 Tahun, Mahathir Mohamad Bakal Kembali ke "Panggung" Dunia

Kompas.com - 24/09/2018, 12:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bakal menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Dilansir Straits Times Senin (24/9/2018), Mahathir bakal memberikan pidato dalam sesi debat umum yang bakal berlangsung Jumat (28/9/2018).

Kedatangan PM 93 tahun itu ke PBB merupakan yang pertama sejak dia kembali ke panggung politik pasca-pensiun di 2003.

Baca juga: Mahathir Mohamad: Malaysia Tak Bisa Menerima Kultur LGBT

Terakhir Mahathir hadir di sidang umum PBB pada 25 September 2003, sebulan sebelum dia mengumumkan mundur di 31 Oktober.

Ketika berpidato di 2003 dikutip Asia One, Mahathir menentang hegemoni yang dilakukan negara kaya melalui pemaksaan ke negara kecil.

Saat itu, dia menekankan perlunya PBB melakukan restrukturisasi. Dalam pandangannya, dunia telah kehilangan jalannya.

"Ada sebuah pepatah Malaysia jika ada orang yang kehilangan jalannya, dia harus memulai kembali dari awal. Menurut saya, itu yang harus dilakukan," tutur Mahathir.

Menteri Luar Negeri Datuk Saifuddin Abdullah dalam konferensi pers menuturkan, dalam sidang umum PBB, Mahathir datang sebagai PM dari koalisi Pakatan Harapan, bukan Barisan Nasional.

Mahathir bakal menjelaskan sikap dan kebijakan luar negeri Pakatan Harapan. Kawasan Asia Tenggara masih menjadi prioritas utama.

Saifuddin menjelaskan, Mahathir bakal menghidupkan kembali kebijakan lamanya. Antara lain kebijakan "Look East" serta penekanan Afrika.

"Setidaknya ada dua elemen baru yang bakal disisipkan PM. Yakni hak kemanusiaan serta pembangunan tepat sasaran dan berkelanjutan," ujar Saifuddin.

Selain itu, Saifuddin menyatakan Mahathir bakal menekankan mengkritisi globalisasi, tentang perlunya hubungan seimbang dengan semua negara, termasuk adidaya.

Lebih lanjut, karena ini adalah kemunculan pertama Mahathir ke "panggung" dunia dalam 15 tahun terakhir, Saifuddin berkata banyak pemimpin negara menantikan momen bertemu dengannya.

"Karena beliau termasuk pemimpin yang vokal dan aktif, banyak kepala negara lain ingin melihat isu apa yang dibawa dalam pidatonya," bebernya.

Baca juga: Presiden Venezuela akan Minta Rp 7 Triliun pada PBB untuk Pulangkan Warganya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com