Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2018, 08:43 WIB

AUCKLAND, KOMPAS.com - Buah stroberi asal Australia yang "mengandung" jarum di dalamnya dikhawatirkan telah mencapai negara tetangga. Hal tersebut setelah ditemukannya jarum dalam sekotak stroberi yang berasal dari Australia.

Temuan stroberi "berjarum" itu terjadi di sebuah supermarket besar di kota Auckland pada Minggu (23/9/2018). Jarum ditemukan ada dalam stroberi yang didatangkan dari Australia barat.

Jarum tersebut ditemukan di dalam buah stroberi yang masih terbungkus rapat di dalam kotak plastik. Hingga kini baru ada satu laporan temuan tersebut di Selandia Baru.

"Kami memperhatikan masalah keamanan makanan dengan sangat serius," kata pihak supermarket Countdown di Selandia Baru, dalam pernyataannya.

Baca juga: PM Australia Anggap Temuan Jarum pada Buah Stroberi seperti Terorisme

Saat ini pihak produsen telah berhubungan dengan pihak berwenang untuk menyelidiki insiden penemuan jarum di dalam stroberi yang telah terjadi di Australia dalam beberapa pekan terakhir.

"Pelanggan dapat mengembalikan setiap stroberi dari merek Choice yang mereka miliki di rumah ke toko Countdown demi ketenangan pikiran dan pengembalian uang secara penuh," lanjut pernyatan itu.

Masyarakat yang hendak mengonsumsi stroberi atau pun buah-buahan lain disarankan untuk memotong buah terlebih dahulu sebelum memakannya.

Hal tersebut untuk mencegah jarum ikut masuk ke dalam mulut dan melukai warga.

Kendati demikian, dari pernyataan resmi tersebut mengatakan tidak ada laporan mengenai warga yang sakit atau luka akibat jarum dalam buah di Selandia Baru.

Melansir dari AFP, sebagai langkah antisipasi, seluruh buah stroberi merek Choice yang ada di jaringan supermarket Countdown di Selandia Baru telah ditarik dari rak penjualan.

Insiden temuan jarum dalam stroberi pertama terjadi di negara bagian Queensland, Australia pada awal bulan ini. Hingga kini telah ada lebih dari 100 dugaan yang dilaporkan.

Namun sebagian besar dianggap sebagai lelucon atau perbuatan usil di media sosial. Setidaknya telah ada dua anak di bawah umur yang ditanyai pihak berwajib karena menyebarkan hoaks.

Perusahaan Woolworths Australia, sebagai induk dari supermarket Countdown, telah menarik jarum daru rak penjualan mereka sebagai langkah pencegahan.

Sementara kepolisian masih memburu pelaku pertama dari kejahatan ini di tengah banyaknya pelaku yang meniru.

Pemerintah Australia pekan lalu telah menaikkan hukuman penjara maksimum untuk tindakan pengrusakan buah dari 10 menjadi 15 tahun.

Baca juga: Sabotase Stroberi, Swalayan Australia Tarik Penjualan Jarum Jahit

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com