Di Moutier, base camp Mia Patria, kehadiran paduan suara begitu terasa.
"Saya kadang ingin langsung saja melihat mereka, karena selalu ada bau harum masakan mereka,“ kata salah satu warga.
Warga yang lain, tak kuasa meneteskan air mata ketika bus besar membawa mereka, meninggalkan Moutier menuju Saint Gallen dan terus ke Jerman dan Italia.
Baca juga: Threshold Choir, Paduan Suara Penghibur Pasien di Ambang Kematian
"Saya tak menyangka ada kelompok yang begitu hangat dan ramah,“ kata warga yang lain.
Beberapa warga bahkan menyempatkan diri memetik apel dari kebunnya sendiri dan mengantarkan buah itu ke base camp Mia Patria.
Ada juga yang membelikan cokelat untuk dijadikan oleh-oleh saat Mia Patria pulang ke Jakarta.
Misi Mia Patria sebenarnya terlihat ketika mereka tampil di gereja. Jika di tempat umum konser mereka lebih bernuansa lebih hiburan, tetapi di dalam gereja mereka menyanyikan lagu rohani.
"Kami ingin menunjukkan keimanan lewat budaya Tanah Air, bahwa iman dan budaya lokal, khususnya Indonesia, masih kami jaga,“ kata salah satu anggota Mia Patria.
Mia Patria melakukan pagelaran 16 kali di Swiss, sebagian besar dalam misa di gereja, mulai akhir Agustus hingga pertengahan September 2018.
Baca juga: Paduan Suara Unika Semarang Sabet 5 Medali Emas di Kompetisi Italia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.