Penonton yang semula hanya puluhan orang secara perlahan makin bertambah. Mereka yang kebetulan lewat, memilih berhenti.
Beberapa tampak mengambil ponselnya, merekam aksi paduan suara itu. Sebagian lain, memilih mengikuti alunan nada bangsa ini.
"Spiritual mereka, keceriaan mereka, membuat saya sangat berterima kasih kepada grup ini. Orang Swiss yang jarang tersenyum, sangat bagus mendapatkan kehadiran Mia Patria," tutur Patricia Carfora, warga setempat.
Baca juga: Paduan Suara SMA 78 Sabet Lima Medali Emas di Praha
Patricia mengaku rutin mengikuti perjalanan kelompok ini di Heidiland, sebutan Swiss. Dari 16 pagelaran yang digelar, Patricia tiga kali menyaksikannya.
"Jika suami saya tidak di kursi roda, tentu kami akan lebih banyak menyaksikan konser mereka,“ imbuhnya.
Di Moutier, sebagaimana dikatakan Piero Pice Ataoravutu, pastor asal Lembata yang menetap di Roma, Italia, penampilan Mia Patria lebih ke arah pengenalan budaya.
Mereka, imbuh Pice, menyanyi dan menari di hadapan masyarakat Swiss.
"Menghibur dan menyambung komunikasi dengan warga lokal, melalui nyanyian dan tarian,“ kata Pice.
Dan, Mia Patria cukup piawai melakukan misi itu. Meskipun beberapa anggotanya dikerkah batuk dan pilek, namun ketika tampil di hadapan publik, senyum ceria memendar dari wajah mereka.
Mereka juga cukup berhasil melibatkan publik padahal orang Swiss yang biasanya dingin, acuh tak acuh, akhirnya tak canggung-canggung mau ikut menari.
Lagu-lagu berirama rancak semacam Poco Poco atau Sik Sik Batumanikam, berhasil melibatkan ratusan penonton, dari emak-emak hingga anak anak.
Mia Patria juga bukan kelompok kemarin sore. Mereka sudah pernah ke Swiss delapan tahun silam. Dan saban dua tahun sekali, mereka rutin manggung ke negeri ini.
"Awalnya perlu perjuangan, bagaimana mengurus rombongan besar, dengan angklung, gamelan, dan kendang," kenang Pice.
Baca juga: Keren Banget! Paduan Suara Anak Indonesia Juara di Spanyol
Berkat bantuan masyarakat lokal, mulai dari penginapan hingga makanan membuat kedatangan Mia Patria berlangsung lancar.
"Akhirnya, dengan dukungan banyak pihak, Mia Patria bisa tiap dua tahun (berkunjung) ke Swiss,“ kata Pice.