Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapore Airlines Berhenti Kirim Kargo Tulang Singa dari Afrika Selatan

Kompas.com - 21/09/2018, 23:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

SINGAPURA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Singapore Airlines telah mengumumkan berhenti menerima tulang singa untuk pengiriman kargo melalui penerbangannya.

Pengumuman tersebut disampaikan pihak maskapai setelah nama Singapore Airlines disebut dalam laporan pengiriman bagian-bagian hewan dari Afrika Selatan.

Organisasi nirlaba, EMS Foundation dan kelompok hak-hak binatang, Ban Animal Trading, telah merilis laporan pada bulan Juli tentang perdagangan tulang singa dari Afrika Selatan ke Asia Tenggara selama 2017.

Setidaknya 800 kerangka singa telah diekspor dengan izin dari Pemerintah Afrika Selatan pada 2017, menjadikan negara itu sebagai pengekspor terbesar untuk tulang singa.

Baca juga: Belasan Ekor Singa Mati dalam 10 Hari, Otoritas India Gelar Penyelidikan

Pihak maskapai menyampaikan kepada AFP, telah berhenti menerima tulang singa sebagai kargo namun tidak menyebutkan secara pasti kapan kebijakan tersebut mulai diberlakukan.

"Singapore Airlines tidak lagi menerima pengangkutan tulang singa sebagai kargo, setelah dilakukan peninjauan ulang dan mempertimbangkan meningkatnya kekhawatiran di seluruh dunia," jawab pihak maskapai melalui email.

Direktur EMS Foundation, Michele Pickover menyampaikan, organisasinya telah mengirimkan laporan kepada pihak maskapai penerbangan dan memohon agar mereka berhenti terlibat dalam perdagangan tulang singa.

"Saya percaya pada saat mereka diberitahu tentang apa dilibatkan dalam perdagangan ini, mereka mengambil keputusan yang benar dan logis untuk tidak mendukungnya," kata Pickover.

Dia menambahkan, Afrika Selatan telah mengirimkan tulang-tulang singa ke Asia Tenggara setidaknya sejak 2008 dan pada saat yang sama kemungkinan maskapai penerbangan Singapura itu telah dilibatkan dalam pengiriman.

Tulang singa dan bagian tubuh lainnya banyak dicari konsumen di beberapa negara Asia Tenggara, khususnya Laos, Thailand, dan Vietnam.

Bagian dari singa tersebut banyak digunakan dalam perhiasan dan juga obat-obatan tradisional.

Perdagangan bagian tubuh singa liar secara umum dilarang, namun perjanjian internasional memungkinkan penjualan bagian tubuh dari singa yang dibesarkan di penangkaran.

Baca juga: Atasi Kepunahan, Dua Singa Dilahirkan Lewat Inseminasi Buatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com