SINGAPURA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Singapore Airlines telah mengumumkan berhenti menerima tulang singa untuk pengiriman kargo melalui penerbangannya.
Pengumuman tersebut disampaikan pihak maskapai setelah nama Singapore Airlines disebut dalam laporan pengiriman bagian-bagian hewan dari Afrika Selatan.
Organisasi nirlaba, EMS Foundation dan kelompok hak-hak binatang, Ban Animal Trading, telah merilis laporan pada bulan Juli tentang perdagangan tulang singa dari Afrika Selatan ke Asia Tenggara selama 2017.
Setidaknya 800 kerangka singa telah diekspor dengan izin dari Pemerintah Afrika Selatan pada 2017, menjadikan negara itu sebagai pengekspor terbesar untuk tulang singa.
Baca juga: Belasan Ekor Singa Mati dalam 10 Hari, Otoritas India Gelar Penyelidikan
Pihak maskapai menyampaikan kepada AFP, telah berhenti menerima tulang singa sebagai kargo namun tidak menyebutkan secara pasti kapan kebijakan tersebut mulai diberlakukan.
"Singapore Airlines tidak lagi menerima pengangkutan tulang singa sebagai kargo, setelah dilakukan peninjauan ulang dan mempertimbangkan meningkatnya kekhawatiran di seluruh dunia," jawab pihak maskapai melalui email.
Direktur EMS Foundation, Michele Pickover menyampaikan, organisasinya telah mengirimkan laporan kepada pihak maskapai penerbangan dan memohon agar mereka berhenti terlibat dalam perdagangan tulang singa.
"Saya percaya pada saat mereka diberitahu tentang apa dilibatkan dalam perdagangan ini, mereka mengambil keputusan yang benar dan logis untuk tidak mendukungnya," kata Pickover.
Dia menambahkan, Afrika Selatan telah mengirimkan tulang-tulang singa ke Asia Tenggara setidaknya sejak 2008 dan pada saat yang sama kemungkinan maskapai penerbangan Singapura itu telah dilibatkan dalam pengiriman.
Tulang singa dan bagian tubuh lainnya banyak dicari konsumen di beberapa negara Asia Tenggara, khususnya Laos, Thailand, dan Vietnam.
Bagian dari singa tersebut banyak digunakan dalam perhiasan dan juga obat-obatan tradisional.
Perdagangan bagian tubuh singa liar secara umum dilarang, namun perjanjian internasional memungkinkan penjualan bagian tubuh dari singa yang dibesarkan di penangkaran.
Baca juga: Atasi Kepunahan, Dua Singa Dilahirkan Lewat Inseminasi Buatan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.