Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Rusia Ditembak Suriah, Presiden Assad Salahkan Israel

Kompas.com - 21/09/2018, 17:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

DAMASKUS, KOMPAS.com - Presiden Suriah bashar al-Assad sebut Israel bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat intai Rusia Ilyushin Il-20 di Laut Mediterania.

Pesawat tersebut jatuh Senin malam (18/9/2018) waktu setempat ketika tengah kembali ke Pangkalan Udara Khmeimim bersama 15 orang pasukan.

Menurut penuturan seorang pejabat Amerika Serikat (AS), pesawat buatan Uni Soviet itu jatuh karena ditembak sistem rudal S-200 Rusia.

Baca juga: Pesawat Militer Rusia Hilang dari Radar di Perairan Suriah

Dalam pernyataan Rusia, Il-20 ditembak karena jet tempur F-16 Israel berada di dekat pesawat itu, dan menjadikannya sebagai pelindung.

Empat jet F-16 Israel itu menargetkan Provinsi Latakia yang diduga sebagai depot senjata dan amunisi kelompok penyokong Suriah, Hezbollah.

Dilansir Newsweek Kamis (20/9/2018), dalam surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, Assad berkata dia dan rakyat Suriah menyampaikan dukacita atas jatuhnya pesawat itu.

"Insiden tak menyenangkan ini merupakan hasil arogansi dan sikap antagonis Israel yang selalu menggunakan cara rendah untuk menggempur kawasan kami," kata Assad.

Presiden yang berkuasa sejak 2000 itu meyakini, tragedi itu tak akan menurunkan upaya kedua negara untuk mengenyahkan terorisme.

Adapun Putin memilih untuk tidak menyalahkan Tel Aviv dengan menyebut jatuhnya Il-20 merupakan kecelakaan yang sangat tragis.

Namun, dia memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak melaksanakan serangan udara ke Suriah di masa depan.

"Segala operasi yang dilakukan Angkatan Udara Israel merupakan bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah," kata Putin dalam percakapan telepon dengan Netanyahu, seperti diungkapkan Kremlin.

Israel dalam keterangan resmi memberikan ucapan belasungkawa, dan menyebut Damaskus-lah yang seharusnya bertanggung jawab.

Kepala AU Israel Mayjen Amikam Norkin terbang ke Moskwa untuk menyerahkan data yang berhubungan dengan insiden tersebut.

Sejak mengintervensi Suriah di 2015, Kementerian Pertahanan Rusia menyajikan laporan telah mengerahkan sekitar 63.012 serdadunya.

Baca juga: Pesawat Rusia yang Hilang dari Radar Tak Sengaja Ditembak Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com