Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: HG Wells, Penulis Novel Fiksi Ilmiah yang Visioner

Kompas.com - 21/09/2018, 16:53 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Inggris banyak memiliki penulis-penulis ternama yang karya-karyanya mendunia dan masih dibaca hingga masa kini.

Di antara para penulis itu ada salah seorang penulis yang karya-karya sering dikatakan memiliki imajinasi modern jauh melebihi masanya, sebuah karya fiksi namun juga visioner. Dialah Herbert George Wells, atau yang lebih dikenal dengan HG Wells.

Lahir pada 21 Septemer 1866 di Bromley, Kent, Inggris tenggara, Wells adalah bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Joseph Wells dan Sarah Neal.

Wells datang dari keluarga sederhana. Orangtuanya hanyalah penjaga toko kecil yang sebelumnya menjadi pelayan rumah tangga.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Agatha Christie, Penulis Novel Detektif Terlaris

Dalam keseharian masa kecilnya, Wells banyak merasakan sulitnya hidup dalam kemiskinan dan keterbatasan ekonomi.

Dia juga tidak memperoleh pendidikan formal yang cukup. Namun hal itu sedikit terbantu dengan kegemarannya membaca, membuat Wells memiliki pengetahuan yang lebih luas dibanding anak-anak lain seusianya.

Saat berusia 14 tahun, Wells bekerja paruh waktu di sebuah toko kain di Windsor. Dia juga sempat menjadi asisten seorang ahli kimia dan penerima tamu di sebuah sekolah.

Wells sempat mempelajari biologi di Sekolah Sains di Kensington, London, setelah mendapatkan beasiswa saat berusia 18 tahun.

Wells juga mendapat gelar sarjana di bidang ilmu kehewanan dari program khusus di Universitas London pada 1988.

Di antara tahun-tahun pendidikannya, Wells juga kadang menjadi asisten pengajar untuk murid-murid yang lebih muda.

Menjadi Penulis Terkenal

Dari kegemarannya membaca, Wells menjadi senang menulis. Dengan pengalamannya belajar biologi, buku pertama hasil karyanya yang dipublikasikan adalah sebuah buku teks biologi yang diterbitkan pada 1893.

Novel pertamanya yang berjudul The Time Machine, yang bergenre fiksi ilmiah, dirilis dua tahun berselang dan langsung meraih sukses.

Setelahnya, Wells kembali merilis sejumlah novel fiksi ilmiah lainnya, yang kemudian seolah menjadi ciri khas dari karya-karya tulisannya.

Bahkan sejumlah novel tersebut dipublikasikan dalam rentang waktu yang tak terlampau lama, seolah menunjukkan Wells sebagai penulis dengan produktivitas ide yang sangat besar.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Harry Warner, Presiden Awal Warner Bros

Beberapa novel fiksi ilmiah tersebut yakni The Wonderful Visit (1895), The Island of Doctor Moreau (1896), The Invisible Man (1897), The War of the Worlds (1898), The First Men in the Moon (1901), dan The Food of the Gods (1904).

Tak melulu menulis cerita novel yang panjang, Wells juga banyak membuat cerita pendek yang kemudian dikumpulkan ke dalam sejumlah terbitannya, di antaranya The Stolen Bacillus (1895), The Plattner Story (1897), dan Tales of Space and Time (1899).

Nuansa fiksi ilmiah yang kental dalam tulisan Wells membuatnya kadang dijuluki sebagai peramal masa depan.

Bahkan, dalam salah satu karyanya yang berjudul The War in the Air yang dirilis pada 1908, dia mampu dengan jelas menggambarkan perkembangan teknologi dalam pesawat terbang militer.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Bunda Teresa, Abdikan Diri Bantu Kaum Miskin

Tak hanya menulis cerita fiksi, Wells juga banyak membuat tulisan esai, artikel, dan buku-buku nonfiksi. Dia juga membuat ulasan buku di surat kabar selama beberapa tahun.

Pada tahun 1901, Wells menerbitkan buku nonfiksi berjudul Anticipations, yang membuat kumpulan prediksi Wells berdasarkan analisis.

Banyak yang kemudian terbukti akurat, seperti saat Wells meramalkan munculnya kota-kota besar dan pinggiran kota, globalisasi ekonomi, dan aspek-aspek konflik militer di masa depan.

Dalam novelnya yang berjudul The World Set Free (1914), Wells juga disebut telah meramalkan penciptaan bom atom dalam Perang Dunia II.

Pada 1920, Wells merilis karya buku yang terdiri dari tiga jilid yang berjudul The Outline of History. Buku yang memuat garis besar sejarah yang dimulai pada masa prasejarah hingga Perang Dunia I itu bisa disebut sebagai buku terlarisnya.

Wells sempat mencoba peruntungannya di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dari Partai Buruh pada 1922 dan 1923. Namun upayanya berakhir dengan kegagalan.

Pada 1930-an, Wells juga mencoba beralih ke dunia film dengan mengadaptasikan novelnya ke layar lebar. Beberapa yang telah diangkat menjadi film di antaranya The Shape of Things to Come pada 1933 dan Things to Come pada 1936.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: JRR Tolkien, Pengarang The Lord of the Rings

Sebagai seorang intelektual dan penulis yang dikenal secara luas, Wells juga berkesempatan menjelajah ke negara lain, bahkan bertemu dengan pemimpin negara lain.

Saat mengunjungi Rusia pada tahun 1920, Wells sempat bertemu dengan Vladimir Lenin dan Leon Trotsky.

Lebih dari satu dekade kemudian, Wells mendapat kesempatan untuk berbicara dengan Josef Stalin dan Presiden Amerika Franklin D Roosevelt.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: JJ Thomson, Fisikawan Inggris Penemu Elektron

Kehidupan Keluarga

Sepanjang hidupnya, Wells beberapa kali menikah. Pertama pada 1891, saat dia menikah dengan sepupunya yang bernama Isabel Mary Wells.

Namuh pernikahan mereka tidak berlangsung lama karena keduanya sepakat untuk berpisah pada 1894, setelah Wells mengaku bahwa dia telah jatuh cinta pada wanita lain, yang juga muridnya, Amy Catherine Robbins.

Wells kemudian pindah ke Woking untuk tinggal bersama dengan Amy, pada 1895. Pada masa-masa inilah, Wells menjadi sangat produktif menulis dan menghasilkan banyak novel sukses, termasuk The Time Machine.

Dari pernikahannya dengan Amy, lahir dua anak laki-laki yang diberi nama George Philip dan Frank.

Wells diketahui juga memiliki anak bernama Anna-Jane, hasil dari hubungannya dengan seorang penulis, Amber Reeves, serta seorang putra bernama Anthony West, yang lahir dari hubungannya dengan seorang feminis, Rebecca West.

Akhir Kehidupan

Wells disebut sebagai salah satu penulis paling produktif dalam sejarah dengan 50 tahun karier menulis dan menghasilkan rata-rata tiga buku setiap tahunnya.

Namun seiring dengan usia, kesehatan Wells mulai menurun. Dia diketahui mengidap diabetes.

Masalah kesehatan disebut turut mempengaruhi karya-karya tulisannya, yang dianggap mulai sedikit gelap dan terkesa pesimistis terhadap masa depan dunia.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Andy Warhol, Seniman Pop Art Berdarah Slovakia

Wells meninggal dunia di usia 79 tahun pada 13 Agustus 1946 di London. Penyebab pasti kematiannya tidak dipublikasikan.

Jenazah Wells dikremasi di Krematorium Golders Green pada 16 Agustus 1946 dan abunya disebar di Selat Inggris.

Sebuah plakat berwarna biru dipasang di kediamannya di Regent's Park, 20 tahun kemudian sebagai peringatan dan penghormatan terhadap HG Wells.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com