Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengasuh Anak Pembakar Kediaman Majikannya Jalani Hukuman Mati

Kompas.com - 21/09/2018, 15:13 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com — Seorang pengasuh anak menjalani eksekusi hukuman mati, Jumat (21/9/2018), setelah melakukan pembakaran yang menewaskan istri majikan dan tiga anaknya.

Mo Huanjing (35), yang memiliki masalah judi, dinyatakan bersalah awal tahun ini dalam kasus membakar kediaman majikannya pada Juni 2017 di kota Hangzhou, wilayah selatan China.

Eksekusi perempuan itu dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari Mahkamah Agung China. Demikian kantor kejaksaan provinsi Zhejiang.

"Si jahat Mo Huanjing akhirnya dihukum mati," kata Lin Shenbin, ayah dan suami korban menulis di akun Weibo-nya yang memiliki 2,6 juta followers.

Baca juga: Simpan Mayat Istri di Freezer Selama 3 Bulan, Pria Ini Dihukum Mati

"Kami sudah menunggu terlalu lama untuk hari ini," tambah pria 37 tahun yang tak berada di rumah saat pembakaran terjadi.

Lin menambahkan, hukuman mati terhadap Mo Huanjing ini diharapkan bisa menenangkan sang istri, Xiaozhen, dan ketiga anaknya.

Kasus ini menjadi perhatian di China karena amat tragis dan kabar soal lambannya respons pasukan pemadam kebakaran.

Mo Huanjing diyakini kecanduan judi yang kemudian memutuskan untuk mencuri uang dan perhiasan dari kediaman keluarga Lin saat utangnya menumpuk.

Pengadilan Zhejiang mengatakan, benda berharga dan uang tunai milik keluarga itu yang dicuri secara total bernilai 300.000 yuan atau hampir Rp 650 juta.

Semua uang dan perhiasan yang dicuri Mo Huanjing itu belum ditemukan hingga saat ini.

Pengadilan mengatakan, Mo mengakui pertama kali membakar ruang tamu apartemen yang terletak di lantai 18 itu.

Dia berencana berpura-pura mematikan api agar dianggap sebagai pahlawan dengan harapan bisa mendapatkan imbalan dari sang majikan.

Namun, api berkobar cepat dan tak terkendali. Mo berhasil meloloskan diri, tetapi istri Lin, Zhu Xiaozhen (34), dan tiga anaknya yang masing-masing berusia 6, 9, dan 11 tahun terperangkap.

Istri Lin dan ketiga anaknya itu akhirnya tewas karena menghirup terlalu banyak asap sebelum akhirnya mereka terpanggang api.

Baca juga: Dua Pelaku Perkosaan Terhadap Bocah 8 Tahun Dihukum Mati

Lin awalnya menuding Greentown, pengelola gedung apartemen, karena dianggap mengabaikan fitur-fitur keselamatan yang berujung lambannya respon pemadam kebakaran.

Dinas pemadam kebakaran kemudian membantah telah lambat merespons dan balik menyalahkan lemahnya tekanan air dan kurangnya peralatan keselamatan di gedung itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com