Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Stroberi, Teror Jarum di Australia Ditemukan pada Mangga

Kompas.com - 21/09/2018, 11:15 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

WEST GOSFORD, KOMPAS.com - Kepolisian Australia mengonfirmasi temuan jarum kecil pada buah mangga, setelah teror tersebut terjadi pada sejumlah buah stroberi yang membuat kekhawatiran nasional.

CNN mewartakan pada Kamis (20/9/2018), juru bicara kepolisian New South Wales mengatakan seorang warga di West Gosford membeli mangga dengan benda tajam di dalamnya.

"Konsumen membeli manga di Coles West Gosford pada Senin lalu," kata kepala penyidik Niger Webber, seperti dikutip dari The West Australian.

Baca juga: Sabotase Stroberi, Swalayan Australia Tarik Penjualan Jarum Jahit

"Dia sudah menyimpan mangga selama dua hari dan kemudian memotong mangga, lalu menemukan jarum kecil di dalamnya," imbuhnya.

Jarum jahit ditemukan pada buah stroberi di Australia. (Facebook/Joshua Gane via ABC) Jarum jahit ditemukan pada buah stroberi di Australia. (Facebook/Joshua Gane via ABC)
Polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai insiden tersebut.

Sejauh ini, sudah ada lebih dari 100 laporan mengenai temuan jarum pada buah segar di seluruh wilayah "Negeri Kanguru".

Dua hari sebelumnya, seorang ibu di New South Wales menemukan sebuah jarum pada buah apel ketika memotong buah itu untuk diberikan pada anak-anaknya.

Ada juga laporan mengenai temuan benda logam tajam pada buah pisang di Queensland.

Sementara, kepolisian Australia Barat menginvestigasi sekitar 20 kasus sabotase stroberi.

Untuk mengurangi kekhawatiran, raksasa swalayan di Australia, Woolworths, untuk sementara menarik penjualan jarum jahit dari seluruh toko baik offline maupun online.

"Kami mengambil langkah pencegahan dengan sementara menarik produk jarum jahit di seluruh toko kami," tulis manajemen Woolworths.

Baca juga: PM Australia Anggap Temuan Jarum pada Buah Stroberi seperti Terorisme

Pemerintah Australia mengumumkan, hukuman bagi pelaku perusak makanan ditambah menjadi 10 tahun hingga 15 tahun penjara.

"Ini bukan lelucon, tidak lucu. Anda menempatkan mata pencaharian warga Australia yang bekerja keras dalam bahaya dan Anda menakut-nakuti anak-anak," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

"Anda pengecut. Jika Anda melakukan hal semacam itu di negara ini, kami akan menangkap Anda," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com