Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2018, 22:29 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah melakukan uji coba kereta api cepat baru milik pemerintah Israel dari Kota Yerusalem menuju Tel Aviv.

Netanyahu bersama dengan Menteri Transportasi Yisrael Katz dalam perjalanan dari stasiun kereta api baru yang telah dibangun di pusat kota Yerusalem ke Bandara Internasional Ben Gurion, dekat Tel Aviv, pada Kamis (20/9/2018).

Dilansir dari AFP, rute tersebut direncanakan untuk dibuka pada pekan depan, namun kereta api cepat itu belum dapat mencapai Tel Aviv maupun lokasi lainnya.

Kereta api cepat tersebut dapat melaju dengan kecepatan hingga 160 kilometer per jam dan diperkirakan dapat menempuh perjalanan dari pusat kota Yerusalem ke bandara dalam waktu 21 menit.

Baca juga: Netanyahu Puji Langkah AS Hentikan Pendanaan untuk UNRWA

Waktu tempuh dengan kereta itu setengah dari waktu yang diperlukan untuk berkendara menggunakan mobil di lalu lintas normal.

Antara kedua kota sebenarnya juga dapat dihubungkan dengan kereta tua, namun perjalanannya akan memakan waktu sekitar dua jam dan memerlukan sejumlah perubahan.

Netanyahu menyebut kereta cepat tersebut akan menjadi penanda sejarah dan awal era baru di Israel.

Kereta api cepat dijadwalkan akan siap beroperasi pada Maret tahun depan, namun pekerjaan merampungkan jalur rel telah berjalan lebih lambat dari yang diperkirakan sehingga peluncurannya beberapa kali diundur.

Proyek kereta api cepat yang menghubungkan Yerusalem dengan Tel Aviv telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Jalur baru itu akan mencakup terowongan sepanjang 40 kilometer dan delapan jembatan dengan beberapa memicu kontroversi karena melalui wilayah yang diduduki di Tepi Barat.

Proyek kereta cepat itu dijalankan bersama perusahaan Kanada, Spanyol dan Perancis.

Israel juga berencana menambah jalur kereta api tersebut meliputi stasiun di Tembok Barat di Kota Tua, Yerusalem Timur, yang pasti akan menuai kritik.

Baca juga: Netanyahu: Hubungan Israel dan Negara Arab, Kunci Perdamaian Palestina

Saat Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kota negaranya, rakyat Palestina memandang Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Sementara Katz menyebut jalur baru tersebut sebagai perayaan untuk Yerusalem.

"Sekarang, lebih dari sebelumnya, ketika ada orang-orang yang mencoba menantang dan mempertanyakan hubungan orang-orang Yahudi dengan Yerusalem dan kepemilikannya, kami menghubungkan Yerusalem," ujar Katz.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com