Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Model Asal Rusia Ini Yakin Dirinya Diincar Kaki Tangan Putin

Kompas.com - 20/09/2018, 21:52 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Seorang perempuan model kelahiran Rusia yang telah menjadi warga negara Israel, Anna Shapiro (30), yakin bahwa dirinya telah diincar oleh kaki tangan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Kekhawatiran itu muncul setelah dirinya bersama suaminya, Alex King (42), mendadak sakit saat mereka makan di sebuah restoran masakan Italia, Prezzo di Salisbury, ketika berkunjung ke Inggris, Minggu (16/9/2018).

Shapiro menemukan suaminya tersungkur di kamar mandi dengan mulut berbusa, namun tetap masih keadaan sadar.

Dia juga merasa tidak enak badan sesaat setelahnya sebelum kemudian kehilangan kesadaran.

Pusat kota sempat ditutup dan petugas yang menerima panggilan darurat dengan mengenakan pakaian pelindung khusus mengevakuasi para pengunjung restoran lainnya.

Baca juga: Rusia Tak Kenal Dua Tersangka Pelaku Serangan Racun Saraf di Inggris

King sejak saat itu dirawat di rumah sakit dan masih berjuang untuk pulih. Demikian diberitakan harian The Sun.

Juru bicara Kepolisian Wiltshire, pada Selasa (18/9/2018) mengatakan bahwa kedua pasien yang ditemukan jatuh sakit di restoran di Salisbury pada Minggu sore tidak menunjukkan tanda-tanda reaksi racun saraf.

"Hasil tes yang dilakukan sejauh ini menunjukkan tidak ada ancaman yang mencurigakan," kata juru bicara tersebut.

"Kepastian tentang apa yang menyebabkan pasangan ini sakit masih diselidiki. Bagaimana pun, karena insiden yang terjadi baru-baru ini, tes yang dilakukan turut menentukan apakah mereka terkena kontak racun saraf Novichok atau sejenisnya," kata juru bicara.

"Tes ini telah menyimpulkan bahwa (racun saraf) ini bukan kasusnya. Pada tahap ini kami tidak mengkaitkan sakit mereka dengan insiden keracunan baru-baru ini," tambahnya.

Saphiro yang telah pulih menceritakan insiden yang baru-baru ini dialaminya dan mengaku telah menjadi incaran kaki tangan Putin.

"Mereka menginginkan kematian saya karena saya menentang Putin dan mengkhianati negara saya," kata Shapiro.

Perempuan berambut pirang dan bermata biru itu mengatakan bahwa dirinya dan suaminya tiba di Landford, Inggris pada Minggu (16/9/2018) dan menyewa sebuah rumah pertanian.

Keduanya kemudian makan malam di restoran Italia dan memesan pizza, masakah ikan, dan sayuran dengan kentang. Mereka juga minum anggur putih.

Baca juga: Kemungkinan Diracun, Aktivis Pussy Riot di Rusia Masuk Rumah Sakit

Setelah makan malam, suaminya mendadak merasa tak enak badan dan pergi ke toilet dan ditemukan Saphiro sudah dalam keadaan tersungkur dan mulut berbuih.

Dia kemudian menelepon bantuan sebelum akhirnya ikut jatuh pingsan.

"Dia sudah mulai sadar dan itu adalah hal yang bagus. Tapi kami masih menunggu hasil tes. Saya sangat khawatir dan ingin segera meninggalkan London," kata Saphiro.

"Saya percaya pihak Rusia mengira saya sebagai mata-mata Inggris. Saya kenal banyak pebisnis kaya di pusat London," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com