Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lenin, Kapal Pemecah Es Pertama di Dunia yang Bertenaga Nuklir

Kompas.com - 20/09/2018, 16:32 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal biasanya menggunakan bahan bakar agar bisa menggerakkan turbin dan mesin, sehingga bisa berjalan. Namun, ada sesuatu yang unik, saat kapal bisa berjalan tanpa harus berhenti untuk mengisi bahan bakar.

Biasanya kapal ini menggunakan tenaga nuklir untuk menghidupkan mesin. Rusia mengembangkan kapal ini untuk memecah es pada jalur pelabuhan.

Kapal yang dikembangkan Rusia ini merupakan kapal pemecah es pertama di dunia yang menggunakan tenaga nuklir. 

Pertama di dunia

"Lenin", itulah nama yang diberikan kepada kapal pemecah es bertenaga nuklir pertama di dunia. Pemerintah Rusia menginginkan sebuah kapal yang dapat menghancurkan es dan membantu kapal ketika melintasi rute tertentu.

Pada November 1953, rencana tersebut mendapat respons baik pemerintah. Akhirnya, kapal dibangun di Leningrad (kini Saint Petersburg) dengan Anatoly Alexandrov sebagai perancang kapal nuklir ini. Lenin diluncurkan pada 5 Desember 1957

Kapal ini memiliki badan sepanjang 134 meter dan lebar 26,7 meter serta berat sekitar 16.000 ton. Lenin bisa berlayar di perairan dengan kecepatan normal sekitar 18 Knot (33 km/jam).

Selain itu, kapal ini dilengkapi dengan tenaga nuklir untuk menggerakkan tiga baling-baling sebagai penggeraknya.

Baca juga: China Sukses Uji Coba Pesawat Hipersonik yang Mampu Bawa Nuklir

Ketika diluncurkan pada 1957, Lenin didukung oleh tiga reaktor nuklir OK-150. Dengan kapasitas penuh, kapal itu menggunakan 5 pon hingga 6 pon uranium-235 per 100 hari.

Kapal LeninBritannica Kapal Lenin

Sesuai dengan konsep awalnya, kapal ini berguna untuk membersihkan es yang membuat jalur kapal di pelabuhan terganggu. Pada 1959, Lenin digunakan untuk membersihkan es untuk kapal kargo di sepanjang pantai utara Rusia. Kapten kapal pertama adalah Pavel Ponomaryov.

Meskipun biaya awal yang tinggi untuk membuatnya, penggerak nuklir terbukti sangat menguntungkan karena memungkinkan jangkauan jelajah yang tak terbatas dalam kondisi yang sangat parah karena kondisi es.

Pada Februari 1965, Lenin mengalami kebocoran reaktor nuklirnya yang berawal dari kekurangan air pendingin. Sekitar 30 awak kapal terkena radiasi nuklir efek akibat kejadian tersebut.

Kejadian berimbas pada tahun berikutnya. Kebocoran reaktor nuklir kembali terjadi dan menewaskan beberapa awak kru yang sedang bertugas dalam pelayarannya.

Setelah kejadian tersebut, Lenin diperbaiki dan mengganti reaktornya dengan model yang lebih efisien dan aman. Setelah itu, Lenin kembali beroperasi pada 1970 sesuai dengan tugasnya.

Pensiun

Kapal Lenin menjadi museum di pelabuhan Murmanskwikipedia.org Kapal Lenin menjadi museum di pelabuhan Murmansk

Lenin memasuki pensiun pada 1989 setelah menyelesaikan tiga dekade pelayaran. Sepanjang itu, kapal ini telah melewati lebih dari 500.000 mil laut atau 925.000 km dan menarik 3.741 kapal yang membutuhkan pertolongan ketika melewati es.

Pada tahun 2009, Alat pemecah es bertenaga nuklir pertama diubah menjadi museum di pelabuhan Murmansk.

Sumber: Britannica.com, TheGuardian.com, GlobalSecurity.org

Kompas TV Antisipasi Bahaya Nuklir, Warga Korsel Siapkan Tas Darurat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com