Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2018, 14:22 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

RALEIGH, KOMPAS.com - Ketika hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dapat dievakuasi setelah badai Florence menerjang negara bagian Carolina Utara dan Selatan, Amerika Serikat, tapi tidak bagi hewan ternak.

Huffington Post pada Rabu (19/9/2018) melaporkan, sekitar 5.500 ekor babi dan 3,4 juta ayam serta kalkut di Carolina Utara mati akibat badai.

Beberapa industri peternakan di wilayah tersebut juga terendam banjir.

Baca juga: Tinjau Korban Badai Florence, Trump Berbagi Pelukan dan Hot Dog

Juru Bicara Departemen Pertanian dan Konsumen setempat, Heather Overton, mengatakan estimasi jumlah hewan ternak yang mati itu berdasarkan tinjauan lapangan dari pekerja dan dokter hewan.

Namun, jumlah itu hanya perkiraan awal dan dapat berubah. Dia memperkirakan, hewan ternak mati akibat terkena langsung badai, angin, tenggelam, atau tertimpa bangunan.

Relawan ketika membantu evakuasi warga beserta hewan peliharaan mereka ketika Badai Florence menerjang kawasan New Bern, Carolina Utara, Jumat (14/9/2018).AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/CHIP SOMODEVILLA Relawan ketika membantu evakuasi warga beserta hewan peliharaan mereka ketika Badai Florence menerjang kawasan New Bern, Carolina Utara, Jumat (14/9/2018).
"Hewan biasaya dikurung sehingga tidak mungkin bisa selamat ketika bencana melanda," kata Susie Coston, dari Farm Sanctuary.

CNN mewartakan, salah satu produser ternak unggas terbesar di Carolina Utara, Sanderson Farms, mengaku kehilangan 1,7 juta ekor ayam akibat badai Florence.

Sekitar 60 dari 880 cabang peternakan ayam pedaging milik perusahaan tersebut terendam banjir.

The News & Observer mencatat, Carolina Utara merupakan salah satu negara bagian penghasil ternak terbesar dan posisi kedua sebagai penghasil daging babi di AS.

Baca juga: Badai Florence: Pria Ini Evakuasi Hewan Peliharaan Pakai Bus Sekolah

Profesor patologi dan imunologi Duke University, H Kim Lyerly, mengatakan kontaminan akibat limbah babi yang bercampur dengan polusi lain dan tersapu oleh banjir dapat menganggu kesehatan masyarakat.

"Ketika Anda mengalami banjir, maka itu merupakan paparan raksasa dari semua yang ada di tanah," ucapnya.

Sementara itu di Carolina Selatan, aliran banjir telah menyebabkan sejumlah komoditas pertanian hancur, termasuk kapas, kacang, dan tanaman lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com