Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Eduard Wirths, Kepala Dokter Nazi di Auschwitz

Kompas.com - 19/09/2018, 17:05 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Eduard Wirths adalah kepala dokter di Sanitatswesen, korps medis Nazi (SS-Standortarzt), yang ditempatkan di kamp konsentrasi Auschwitz.

Dengan posisinya, Wirths bertanggung jawab terhadap hampir semua yang dilakukan oleh 20 dokter SS-Standortarzt yang bekerja di Auschwitz, termasuk Josef Mengele, Horst Schumann dan Carl Clauberg, antara September 1942 hingga Januari 1945.

Eduard Wirths lahir di Geroldshausen, dekat Kota Wurzburg, negara bagian Bavaria, Jerman pada 4 September 1909. Dia lahir di tengah keluarga Katolik dengan kecenderungan sosialis demokratis.

Wirths adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Sang ayah awalnya adalah seorang perajin batu-batuan, namun saat meletus Perang Dunia I, dia bergabung dengan korps medis.

Baca juga: 15 September 1935 Ditetapkan Jadi Simbol Nazi Jerman, Ini 4 Fakta Swastika

Salah satu adiknya, Helmut, juga mengikuti jejak sang kakak dan menjadi dokter dan dikenal sebagai seorang ginekolog. Helmut juga sempat menyusul Wirths ke Auschwits, bahkan membantu dalam penelitiannya.

Namun dia hanya bisa bertahan beberapa hari di Auschwits, sebelum sang kakak menyarankannya untuk meninggalkan kamp konsentrasi karena perselisihan dan merasa jijik dengan lingkungan kerjanya.

Dibandingkan dengan dua saudaranya, Wirths digambarkan sebagai yang paling dekat dengan sifat sang ayah. Dia disebut sangat teliti, taat dan dapat diandalkan.

Keluarga Wirths tidak dikenal anti-semit atau pun simpatik terhadap politik nasionalis radikal.

Bergabung dengan Nazi

Wirths belajar ilmu kedokteran di Universitas Wurzburg pada 1930 sampai 1935. Pada masa itu pula, dia mulai tertarik dengan Nazi.

Wirths pun bergabung dengan Partai Nazi dan organisasi paramiliter Sturmabteilung (SA) pada Juni 1933. Setahun berselang, dia juga mengajukan permohonan untuk masuk ke korps medis.

Pada 1939, Wirths juga sempat bergabung dengan Waffen SS, pasukan elit Jerman yang anggotanya diambil dari barisan pengawal Hitler yang paling ditakuti di seluruh Eropa, Schutzstaffel (SS).

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Nazi Putuskan Solusi Akhir Warga Yahudi

Saat bergabung dengan Waffen SS, Wirths terlibat dalam misi di Norwegia dan Front Rusia selama Perang Dunia II.

Namun pada 1942, saat berusia 32 tahun, Wirths mendapat serangan jantung dan dinyatakan tidak layak secara medis untuk misi pertempuran.

Setelah ditarik dari medan pertempuran, Wirths memilih mengambil pelatihan khusus bagi para pemimpin departemen di kamp konsentrasi Dachau.

Pada Juli 1942, dia ditugaskan menjadi kepala psikiater SS di kamp konsentrasi Neuengamme. Dua bulan kemudian, Wirths dipromosikan menjadi SS-Hauptsturmfuhrer, setara kapten, dan ditunjuk menjadi kepala dokter di kamp konsentrasi Auschwitz.

Secara kebetulan, di saat yang sama, Josef Mengele juga ditarik dari medan pertempuran karena terluka. Mengele juga dipromosikan menjadi SS-Hauptsturmfuhrer dan ditugaskan ke Auschwitz.

Wirths ditunjuk sebagai kepala dokter atas reputasi, kompetensi dan komitmennya terhadap Nazi, serta dianggap akan mampu menghentikan wabah tifus yang semakin mempengaruhi personil SS.

Dan hasilnya, ada perbedaan hingga 93.000 orang dalam tingkat kematian akibat tifus antara sebelum dan sesudah kedatangan Wirths ke Auschwitz.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pemberontakan Yahudi Polandia terhadap Nazi

Eksperimen di Kamp Konsentrasi

Selain ditugaskan untuk mengatasi wabah tifus, Wirths juga menjalankan sejumlah eksperimen yang berhubungan dengan ginekologi. Penelitian utama Wirths berkaitan dengan pertumbuhan pra-kanker serviks.

Dia juga tertarik dengan sterilisasi wanita dan melakukan operasi untuk membuang indung telur atau dengan radiasi.

Diketahui bahwa Wirths tidak pernah terlibat secara langsung dalam operasi maupun eksperimen yang dilakukan, dan hanya mendelegasikan kepada bawahannya.

Eksperimen yang dilakukan menggunakan perempuan Yahudi yang ditangkap dan dipenjara di kamp Auschwitz.

Wirths diketahui memilih sendiri tahanan yang akan digunakan dalam eksperimennya.

Para tahanan yang dipenjara di kamp konsentrasi Auschwitz selalu dicatat meninggal karena sebab alami dan bukan akibat eksekusi atau dibunuh.

Wirths kemudian dipromosikan menjadi SS-Sturmbannfuhrer, atau pangkat setara mayor pada September 1944.

Baca juga: Gigi Hitler Ungkap Kisah Asli Kematian Pemimpin Nazi

Akhir Kehidupan

Pada awal 1945, menjelang berakhirnya Perang Dunia II, kamp Auschwitz dievakuasi pada bulan Januari. Wirths dipindahkan bersama dengan banyak mantan personel Auschwitz dan dibawa ke kamp konsentrasi Nazi lainnya di Mittelbau-Dora di Thuringia.

Wirths kembali menempati posisi sebagai kepala dokter di Mittelbau-Dora. Namun pada April 1945, kamp konsentrasi Nazi itu juga dievakuasi.

Dengan berakhirnya Perang Dunia II, Wirths ditangkap pasukan Sekutu dan ditahan oleh tentara Inggris.

Dalam tahanan, Wirths menyadari bahwa dirinya akan menghadapi pengadilan dan akan dituntut dengan kejahatan perang. Pada 20 September 1945, Wirths bunuh diri dalam tahanan dengan cara gantung diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com