Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Jarum pada Buah Makin Meningkat, Polisi Australia Sulit Temukan Pelaku

Kompas.com - 18/09/2018, 13:50 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

SYDNEY, KOMPAS.com - Kepolisian Australia mengaku kesulitan untuk mencari pelaku yang menanamkan jarum jahit pada buah stroberi, yang dijual di supermarket.

Penemuan jarum pada buah stroberi telah menggegerkan publik selama beberapa hari terakhir. Sementara, laporan insiden serupa makin meningkat dan menyebar ke buah segar lainnya seperti apel dan pisang di Sydney.

Polisi memperingatkan, pelaku yang menyebarkan ketakutan seluruh negeri itu terancam hukuman hingga 10 tahun penjara.

"Ini merupakan pelanggaran serius yang berakibat hukuman 10 tahun penjara," kata Inspektur Kepolisian New South Wales, Danny Doherty, seperti diwartakan AFP, Rabu (18/9/2018).

Baca juga: Jarum Jahit pada Buah Stroberi Gemparkan Publik di Australia

Hingga kini, ada 20 kasus penemuan jarum pada buah stroberi di wilayah New South Wales saja. Sebelumnya, hanya sekitar 6 insiden serupa yang dilaporkan di seluruh Australia.

"Kami masih belum memastikan motif atau alasan mengapa seseorang ingin melakukan ini," kata Doherty.

"Siapa yang memasukkan jarum dan peniti pada stroberi mengetahui buah itu akan dikonsumsi keluarga dan anak-anak?" ucapnya.

Negara bagian Queensland merupakan lokasi pertama ditemukannya jarum pada buah stroberi.

Pihak berwenang di sana telah mengumumkan akan memberikan dukungan keuangan bagi para petani yang terpaksa mengolah produk mereka.

Beberapa produsen juga dilaporkan menggunakan detektor logam untuk memastikan produknya aman dikonsumsi.

Polisi menyarankan agar warga Australia dan memotong stroberi sebelum dimakan.

Pengamat menilai, insiden penemuan jarum pada buah segar mengingatkan kembali tentang keamanan pangan dan rantai pasokan industri yang semestinya diawasi secara ketat.

"Serangan terbaru ini dapat dilihat sebagai bentuk terorisme makanan" kata Andy Lowe, seorang profesor di Universitas Adelaide.

Baca juga: Hati-hati, Salah Petik Stroberi Bisa Rusak Tanaman

"Insiden ini sekaligus menyoroti betapa rentannya rantai pasokan makanan kita terdapat kontaminasi dan gangguan", tambahnya.

Kekhawatiran mengenai kontaminasi tersebut mendorong supermarket dan beberapa toko di Selandia Baru juga melakukan penarikan buah stroberi.

Negara itu bahkan telah melarang penjualan stroberi yang diimpor dari Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com