Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Intervensi Rusia di Voting Ganti Nama, Menhan AS ke Macedonia

Kompas.com - 17/09/2018, 16:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SKOPJE, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis dilaporkan telah tiba di Skopje, Macedonia.

Mattis datang untuk mencegah intervensi Rusia ketika Macedonia bersiap melaksanakan referendum penggantian nama 30 September mendatang.

Sejak mendeklarasikan kemerdekaan dari Yugoslavia di 8 September 1991, Macedonia terlibat sengketa dengan Yunani.

Baca juga: Akhiri Perselisihan 27 Tahun dengan Yunani, Macedonia Dapat Nama Baru

Pasalnya, Yunani juga memiliki provinsi yang bernama sama. Sengketa diplomatik itu merupakan yang terlama di dunia.

Perseteruan itu membuat Yunani menghalangi Skopje untuk bergabung ke Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) maupun Uni Eropa (UE).

Juni lalu, kedua negara menyepakati penggantian nama Macedonia menjadi Republik Macedonia Utara meski perjanjian itu ditentang Presiden Macedonia Gjorge Ivanov.

Dilansir AFP Senin (17/9/2018), Mattis berkata terdapat upaya dari Rusia untuk mempengaruhi referendum di negara berpenduduk 2,1 juta jiwa itu.

Mantan Komandan Komando Pusat itu menuding Negeri "Beruang Merah" telah mengirimkan sejumlah uang untuk mempengaruhi kelompok politik tertentu.

Washington menuduh Kremlin sengaja melancarkan kampanye disinformasi melalui media sosial untuk menghalangi para pemilih.

"Kami tidak ingin Rusia mengintervensi negara ini seperti yang mereka lakukan ke negara lain," kata menteri 68 tahun itu.

"Terdapat kampanye untuk mengubah warga Macedonia sehingga referendum itu malah mendukung organisasi pro-Rusia," lanjut dia.

Komentar Mattis mendapat sanggahan dari Duta Besar Rusia untuk Macedonia Oleg Shcherbak dalam wawancara dengan Nova Makedonija.

Shcherbak menuduh, justru negara-negara Barat yang memberi tekanan baik melalui media maupun secara psikologis untuk para pemilih setempat.

Media-media utama Macedonia kebanyakan mendukung "Ya" dalam referendum penggantian nama yang diprediksi bakal dipilih rakyat pekan depan.

Lebih lanjut, Mattis menjelaskan jika Macedonia memilih "Ya", maka mereka bakal mendapat keuntungan ekonomi maupun keamanan karena bergabung bersama NATO serta UE.

"Namun, itu adalah keputusan rakyat Macedonia. Apapun yang mereka milih, kami harus menghormatinya," jelas Mattis.

Baca juga: Perjanjian Penggantian Nama Macedonia Picu Perseteruan dengan Yunani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com