Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Agatha Christie, Penulis Novel Detektif Terlaris

Kompas.com - 17/09/2018, 15:21 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Bagi para penggemar novel detektif, tentu sudah tak asing dengan penulis asal Inggris bernama Agatha Christie.

Selama karirnya, Agatha Christie telah menghasilkan hingga 66 judul novel detektif dan 14 judul lainnya.

Dia tercatat sebagai salah satu penulis novel paling laris sepanjang masa dengan penjualan hingga dua miliar kopi di seluruh dunia.

Novel karyanya bahkan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 100 bahasa.

Pemilik nama asli Agatha Mary Clarissa Miller ini lahir pada 15 September 1890 di Torquay, Devon, Inggris.

Agatha berasal dari keluarga kalangan menengah ke atas dan cukup terpandang. Dia memiliki seorang kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki.

Baca juga: Bekas Rumah Agatha Christie Jadi Tempat "Shooting"

Namun berbeda dengan kedua kakaknya yang mendapat pendidikan di bangku sekolah, ibu Agatha, Clara, bersikeras agar putri bungsunya cukup belajar di rumah.

Dari ibunya, Agatha belajar bagaimana membaca, berhitung, bahkan memainkan alat musik piano dan mandolin.

Sejak kecil, Agatha sangat gemar membaca dan hobinya itu membuatnya ingin menjadi seorang penulis.

Saat usianya 10 tahun, sang ayah, Frederick Miller meninggal. Setelahnya, Agatha tinggal bersama ibunya di rumah mereka di Torquay.

Sementara kakak perempuannya, Margaret tinggal dengan suaminya di Cheshire, sedangkan kakak laki-lakinya Louis "Monty" bergabung dengan tentara dan ditugaskan ke Afrika Selatan.

Pada 1902, Agatha sempat mendapat pendidikan formal di sebuah sekolah, namun tidak bertahan lama karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah.

Akhirnya pada 1905, dia dikirim ke Paris untuk belajar dari tiga wanita pensiunan dan menyelesaikan pendidikannya.

Agatha kembali ke Inggris pada 1910 untuk menemani ibunya yang mulai berumur. Keduanya sempat pindah ke Kairo, Mesir yang lebih hangat dibandingkan Inggris.

Selama di Mesir, Agatha tetap melakukan hobinya menulis. Karya tulisan pertamanya yang berjudul The House of Beauty ditulisnya saat dia dalam masa penyembuhan karena sakit.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Bunda Teresa, Abdikan Diri Bantu Kaum Miskin

Dia juga merampungkan novel pertamanya, Snow Upon the Desert, di Kairo. Namun pada masa-masa awal tidak ada penerbit yang mau merilis tulisannya.

Agatha belum menerbitkan satu pun judul novel hingga dia bertemu dengan Archibald Christie, seorang perwira angkatan udara kerajaan Inggris yang kemudian menjadi suaminya pada 1914.

Dari pernikahan tersebut lahir seorang anak perempuan yang kemudian diberi nama Rosalind Margaret Hicks, pada Agustus 1919.

Novel Pertama

Saat pecah Perang Dunia I, Archi dikirim ke medan perang di Perancis untuk menghadapi pasukan Jerman. Sementara Agatha turut menjadi relawan sebagai perawat.

Pengalaman menjadi relawan dan masa-masa perang menginspirasi Agatha untuk menulis karya novel selanjutnya.

Agatha pun membuat tokoh detektif fiksi Hercule Poirot, seorang mantan polisi Belgia yang mengungsi ke Inggris selama masa perang dunia. Tokoh itu diilhami dari seorang pengungsi yang pernah dirawatnya.

Agatha mulai menulis novel detektif pertamanya yang berjudul The Mysterious Affair at Styles, pada 1916. Novel tersebut kemudian menjadi karya novel pertamanya yang dipublikasikan pada 1920 menggunakan nama Agatha Christie.

Karakter detektif Poirot muncul setidaknya di 25 novel karya Agatha.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: J Wolfgang von Goethe, Sastrawan Modern Terbesar Jerman

Selain itu, Agatha juga membuat tokoh detektif wanita, Jane Marple, yang pertama kali muncul dalam novel berjudul Murder at the Vicarage yang dirilis pada 1930.

Selain novel, Agatha Christie juga menulis naskah drama pertunjukan. Salah satu yang masih ditampilkan sampai saat ini yakni drama pertunjukan berjudul The Mousetrap, pada 1952.

The Mousetrap bahkan telah tercatat sebagai drama pertunjukan paling lama ditampilkan dalam satu teater pertunjukan, yakni sebanyak 8.862 pertunjukan selama 21 tahun di Ambassadors Theater, London, sebelum akhirnya pindah ke gedung teater pertunjukan lain.

Novel karya Agatha Christie juga telah diadaptasikan menjadi film layar lebar, di antaranya Murder on the Orient Express, yang dirilis pada 1933 dan filmnya dibuat pada 1974 dan 2017.

Selain itu juga novel berjudul Death on the Nile yang dirilis 1937 dan diadaptasi menjadi film pada 1978.

Masa Kelam dan Perceraian

Meski telah menjadi salah satu penulis novel terkenal dan menjadi kebanggaan bangsa Inggris, ksah kehidupan Agatha Christie tidak selalu berjalan lancar.

Pada 1926, ibundanya, Clara meninggal dunia. Tak lama berselang, suaminya Archibald Christie mengajukan gugatan cerai dan telah memiliki wanita lain yang ingin dinikahinya.

Pada Desember tahun yang sama, Agatha dikabarkan pergi dari rumahnya dengan hanya meninggalkan secarik pesan kepada sekretarisnya bahwa dia pergi ke Yorkshire.

Selama lebih dari sepekan, keberadaan Agatha tidak diketahui publik maupun media, hingga mulai muncul kekhawatiran akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Upaya pencarian pun dilakukan oleh pihak kepolisian bersama dengan relawan. Sebuah surat kabar bahkan memasang hadiah bagi siapa pun yang dapat memberikan informasi keberadaan Agatha.

Rekan sesama penulis, Sir Arthur Conan Doyle, bahkan menggunakan jasa spiritualis untuk menemukan Agatha.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Elizabeth Bathory, Bangsawan Hungaria dan Pembunuh Berantai

Akhirnya pada 14 Desember 1926, Agatha ditemukan sedang berada di sebuah hotel di Harrogate, Yorkshire. Dia menginap menggunakan nama Teresa Neele, wanita yang menjadi kekasih suaminya dan penyebab berakhirnya pernikahan mereka.

Pada 1928, Agatha kembali meninggalkan Inggris dan pergi ke Timur Tengah. Dia mengunjungi Istanbul, Turki dan juga Baghdad, Irak. Dia berangkat menggunakan kereta api ekspres, yang kemudian menginspirasinya untuk menulis salah satu novel terlarisnya, Murder on the Orient Express.

Pada 1930, dalam perjalanannya, Agatha bertemu dengan seorang arkeolog, Max Mallowan, yang lebih muda 13 tahun darinya. Keduanya kemudian menikah pada bulan September tahun yang sama.

Setelah menikah dengan Mallowan yang seorang arkeolog, Agatha kerap menemaninya dalam perjalanan ekspedisi. Pengalamannya mengunjungi tempat-tempat ekspedisi seperti Irak dan Suriah juga menjadi inspirasi novelnya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: JRR Tolkien, Pengarang The Lord of the Rings

Agatha juga sempat menulis sejumlah novel bertema romansa yang jauh dari kisah detektif yang selama ini ditulisnya. Untuk karya-karya tersebut Agatha menggunakan nama pena, Mary Westmacott.

Selama berlangsungnya Perang Dunia II, Agatha kembali menjadi relawan dan membantu di farmasi di sebuah rumah sakit universitas di London. Di sana dia mendapat mengetahuan tentang berbagai jenis racun yang digunakannya sebagai bahan tulisan untuk novelnya.

Akhir Kehidupan

Pada tahun 1971, kesehatan Agatha mulai menurun. Meski demikian dia tetap menulis. Namun seiring waktu dia mulai kesulitan untuk mengingat karena Alzheimer yang dideritanya.

Pada 12 Januari 1976, Agatha meninggal dunia di usia 85 tahun di kediamannya di Winterbrook, Wallingford, Oxfordshire.

Dia meninggalkan seorang anak, seorang cucu, yang bernama Mathew Prichard.

Jenazah Agatha disemayamkan di halaman gereja St Mary di Cholsey. Upacara pemakaman digelar sederhana, meski turut dihadiri sejumlah media cetak maupun televisi.

Suaminya, Max Mallowan meninggal dua tahun kemudian di usia 74 tahun dan dimakamkan di samping Agatha Christie.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Elizabeth Blackwell, Perempuan Dokter Pertama Era Modern

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com