Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2018, 21:13 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan, punya komitmen baru dengan China mengenai pendanaan industri minyak di tengah krisis yang sedang dihadapi negaranya.

Produksi minyak menjadi penyumbang utama pendapatan Venezuela, namun jatuh dalam level terendah dalam tiga dekade terakhir.

"Sekarang ada komitmen pembiayaan untuk meningkatkan produksi minyak, produksi emas, serta investasi di lebih dari 500 proyek pembangunan di Venezuela," katanya kepada televisi pemerintah Venezuela VTV seperti dikutip AFP, Sabtu (15/9/2018).

Baca juga: Presiden Venezuela: China adalah Kakak Kami

Maduro memulai kunjungan pada Jumat lalu untuk mencari bantuan dari China guna memperbaiki ekonomi negara yang runtuh.

Dia disambut oleh Presiden China Xi Jinping dan menghadiri pertemuan China Development Bank dan China National Petroleum Corporation.

Sebagai informasi, Venezuela telah menerima lebih dari 50 miliar dollar AS dari China, dan masih berutang sekitar 20 miliar dollar AS. Pembayaran utang selama ini dilakukan dengan pengiriman minyak.

Maduro tidak mengatakan jika utang tersebut turut dibicarakan dalam pertemuannya dengan Xi. Dia juga tidak mengutarakan mengenai kemungkinan China menawarkan pinjaman baru senilai 5 miliar dollar AS.

Produksi minyak mentah Venezuela yang menyumbang 96 persen pendapatan negara, justru turun pada Agustus lalu menjadi 1,4 juta barel per hari.

Jumlah itu merupakan yang terendah dalam tiga dekade terakhir, kecuali pada periode antara 2002 dan 2003.

Baca juga: China Akan Berikan Pinjaman 5 Miliar Dollar AS kepada Venezuela

Seperti diketahui, pemerintahan Maduro melakukan devaluasi mata uang nasional untuk menghentikan kehancuran ekonomi dan hiperinflasi.

Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan laju inflasi Venezuela pada akhir tahun dapat mencapai 1.000.000 persen.

Lebih dari 1,6 juta penduduk Venezuela mengalami kekurangan pangan dan obat-obatan. Mereka memutuskan untuk meninggalkan negara sejak 2015, menuju ke negara Amerika Latin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com