MEXICO CITY, KOMPAS.com - Sekelompok pria bersenjata dan berbusana seperti musisi mariachi melepaskan tembakan di Palza Garibaldi, di Mexico City, Meksiko.
Aksi kelompok tersebut menyebabkan lima orang tewas dan 8 orang lainnya luka-luka, termasuk seorang warga negara asing.
Melansir AFP, Sabtu (15/9/2018), kelima penyerang melepaskan tembakan dengan senapan dan pistol sebelum pukul 22.00 waktu setempat pada Jumat (14/9/2018).
Saat peristiwa penembakan terjadi, plaza pusat kota tengah dipenuhi oleh pengunjung yang ingin menikmati perayaan akhir pekan Hari Kemerdekaan yang jatuh pada Sabtu (16/9/2018).
Baca juga: Cegah Masuknya Imigran, AS Akan Bantu Meksiko Senilai Rp 296 Miliar
Penyidik menemukan setidaknya 60 selongsong peluru di tanah, namun belum membeberkan motif penembakan. Dua dari lima pelaku diketahui pernah terlibat dalam peristiwa perampokan.
"Ada lima orang yang tewas dalam insiden Palza Garibaldi, Tiga pria tewas di tempat kejadian dan dua perempuan meninggal di rumah sakit," demikian pernyataan jaksa setempat.
Sementara itu, para pelaku melarikan diri dengan menunggangi tiga sepeda motor.
Seorang saksi mata yang berada di restoran dengan keluarga dan temannya mengaku langsung menutup tirai dan menahan pintu yang tertutup dengan meja.
Sementara, rekannya bernama Giovanni Emmanuel Uribe bersembunyi di kamar mandi sampi mendengar suara mobil polisi dan ambulans tiba.
"Kami bisa mendengar banyak tembakan, dan orang berteriak di luar sambil berlari ketakutan," katanya, seperti dikutip dari Sky News.
"Saya melihat ke lokasi kejadian dan melihat beberapa jasad berada di tanah," ucapnya.
Plaza Garbaldi terletak di area Tepito yang terkenal, di mana terdapat kelompok kriminal yang mengedarkan narkoba di ibu kota.
Baca juga: 166 Jenazah Ditemukan dalam Kuburan Massal di Meksiko
Polisi menghubungkan komplotan itu dengan kartel yang lebih besar seperti Jalisco New Generation.
Sejak pihak berwenang berupaya mengerahkan pasukan untuk memerangi kartel narkoba terkuat pada 2006, Meksiko kerap dilanda berbagai aksi kekerasan.
Sejak itu pula, lebih dari 200.000 orang dibunuh, termasuk 28.702 orang yang tewas pada tahun lalu. Sementara, ada 37.000 orang lainnya. dilaporkan hilang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.