Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Cuaca Ditayangkan dengan Animasi 3D Canggih, Banjir Terasa Nyata

Kompas.com - 15/09/2018, 17:56 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah saluran televisi yang khusus menyajikan informasi cuaca, The Weather Channel, beberapa hari memperlihatkan animasi elektronik canggih yang membuat penontonnya kagum pada Kamis (13/9/2018).

Dalam siarannya, Weather Channel memberikan gambaran mengenai efek badai disertai banjir saat Badai Florence menghampiri Amerika Serikat, dengan menggunakan animasi tiga dimensi (3D).

Seorang ahli meteorologi yang juga pembawa acara, Erika Navarro, memberikan pemaparan kepada pemirsa mengenai grafik prakiraan potensi badai di wilayah Greenvile dan Simpson di Amerika Serikat. Data yang diambil bersumber dari Pusat Badai Nasional.

Erika Navarro tidak memberikan paparan seperti sedang berada di studio, namun di sebuah perempatan jalan raya, dengan kondisi banjir.

Dalam visualisasi tiga dimensi yang dipaparkan, menunjukkan efek banjir pada ketinggian 0,9 meter, 1,8 meter dan 2,7 meter karena badai.

Namun, semua visualisasi tersebut hanya penggambaran dan belum pernah dialami oleh penduduk sekitar. Harapannya adalah, agar penduduk lebih berhati-hati ketika badai sedang melanda dan mempersiapkan segala sesuatunya.

Rencana visualisasi

The Weather Channel berhasil menyelelesaikan visualisasi ini di kantor pusatnya di Atlanta dalam minggu ini untuk mempersiapkan datangnya musim badai.

Dilansir dari Wired, Sabtu (15/9/2018), Wakil Presiden Bidang Desain TWC, Michael Potts mengatakan bahwa industri penyiaran ini sudah mulai menyiapkan grafis canggih ini sejak beberapa bulan yang lalu.

Sebab, menurut Potts, tampilan animasi canggih begitu penting karena meningkatnya popularitas mengenai visualisasi data.

Melihat potensi peliputan cuaca yang berkembang, TWC mencoba untuk penggunaan visualisasi yang mendukung video dalam jumlah yang tak terbatas untuk memberikan gambaran secara nyata.

Bekerja sama dengan The Future Group, TWC menyiapkan animasi air 3 dimensi yang didukung oleh ketinggian air, yang nantinya dapat diubah sesuai dengan operatornya.

Semua elemen grafis yang ditampilkan dimuat dalam sebuah sistem yang ada dalam alat visualisasi di TWC. Hasilnya, data-data yang akan divisualisasikan akan secara langsung terbarui dan tersambung dengan Pusat Badai Nasional.

"Kami dapat mengendalikan sejumlah skenario, dari seberapa tinggi air yang diperlukan, tinggi gelombang, kecepatan gelombang di atas, dan kemudian kepadatan hujan dan awan, bagaimana gelap dan mendung itu akan terjadi," kata Potts.

Studio ini dilengkapi dengan sistem pelacakan kamera Mo-Sys, kotak fisik yang menempel pada kamera, dan menggunakan sensor dan sinyal IR untuk melakukan pelacakan posisi kamera di ruang virtual.

TWC juga membutuhkan perangkat lunak khusus untuk menerjemahkan grafik Unreal Engine ke dalam format siap siaran.

Ketika semua itu berjalan, virtual tiga dimensi akan bisa menggambarkan dan menciptakan realitas kejadian melalui sebuah tayangan yang tampak nyata.

Semua yang dilakukan oleh TWC berguna untuk menunjang sistem informasi di masa depan. Selain itu juga menghandung informasi untuk keselamatan penduduk.

Sementara itu, saat ini hanya satu studio di TWC yang mendukung teknologi lengkap mengenai visualisasi badai dengan efek banjir.

Pada tayangan selanjutnya, TWC akan menunjukkan visualisasi baru untuk kebakaran hutan dan peristiwa cuaca ektrem lainnya.

Kompas TV Ahli cuaca memperkirakan Topan akan menghantam Filipina akhir pekan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com