Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Dunia Sepekan: Duterte hingga Bangkai Tikus di Restoran China

Kompas.com - 15/09/2018, 15:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Sejak menjabat sebagai Presiden Filipina di 2016, sebuah lembaga survei merilis laporan bahwa kepercayaan publik pada Rodrigo Duterte capai titik terendah.

Kemudian sebuah restoran di China mengalami kerugian hingga Rp 2 triliun setelah seorang pengunjung menemukan bangkai tikus di dalamnya.

Kedua artikel tersebut masuk ke dalam kabar dari berbagai penjuru dunia yang terjadi pada Minggu (9/9/2018) hingga Sabtu (15/9/2018) untuk menemani akhir pekan Anda.

1. Tingkat Kepercayaan Publik Filipina terhadap Duterte Capai Titik Terendah

Tingkat kepercayaan publik Filipina terhadap Presiden Rodrigo Duterte menempati titik terendah sejak mulai menjabat.

Hasil tersebut diperoleh melalui survei independen yang dilakukan oleh lembaga penelitian yang berbasis di Filipina, Social Weather Stations (SWS).

Meskipun hasil survei disebut yang terendah, kepercayaan publik Filipina terhadap Presiden Duterte masih berada dalam peringkat "sangat baik".

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

2. Dua Remaja Tertangkap Kamera Mancing Ikan di Taman Merlion Singapura

Tampak kedua remaja tersebut mengenakan celana pendek hitam dan kaus masing-masing berwarna hitam dan merah di taman lokasi berdirinya patung Merlion, Singapura.

Salah satu dari mereka membawa alat pancing, sementara lainnya mengambil ikan dari kolam yang berhasil dipancing.

Menanggapi hal tersebut, badan air nasional Singapura, PUB, menyatakan tidak akan mengambil tindakan lebih lanjut terhadap kedua remaja tersebut, meski identitasnya sudah dikantongi.

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

3. Petaka Whatsapp di Rainpada

Lima orang pengelana dibantai dengan brutal di Rainpada, sebuah dusun kecil terpencil di India.

Mereka mati sia-sia oleh orang-orang kampung yang terpancing provokasi lewat whatsapp (WA) tentang merajalelanya penculikan anak.

Warga terpancing, terprovokasi, terbakar dan jadi amuk gelap mata, membantai musafir asing yang sedang lewat di dusun tersebut.

Otoritas India meminta WA mengembangkan tools yang bisa melacak siapa pengunggah pertama konten tertentu. Tetapi WA berkomitmen menjaga kerahasiaan pengunggah pertama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com