Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Dara Baro Buka Peluang Pasar hingga ke Athena...

Kompas.com - 15/09/2018, 14:35 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

ATHENA, KOMPAS.com - Orang bijak mengatakan, peluang bisa datang kapan dan di mana saja.

Nampaknya, semboyan itu pula yang dipegang oleh pemilik Batik Dara Baro dan PT Tunas Baru Lampung.

Di tengah kondisi perekonomian global yang kurang baik, kedua perusahaan tersebut mengambil tantangan dan tetap optimistis menembus pasar Yunani.

Hal itu ditunjukkan dengan keikutsertaan mereka pada the 83rd Thessaloniki International Fair (TIF) yang akan berlangsung hingga 16 September 2018 di Helexpo Thessaloniki.

TIF merupakan pameran terbesar di Yunani, dan paling penting di Eropa Tenggara untuk semua bidang bisnis.

Pameran yang pada tanggal 8 September 2018 dibuka oleh Perdana Menteri Alexis Tsipras tersebut diikuti oleh banyak negara.

 

Baca juga: Sejumlah Pejabat Yunani Digugat Korban Kebakaran Hutan

Selain Indonesia, ada Siprus, India, Portugal, Bulgaria, Polandia, Luksemburg, Iran, Rumania, Rusia, Taiwan, Vietnam, Uzbekistan, Turki, Former Yugoslav Republic of Macedonia (FYROM), Bangladesh, China, Mesir, Italia, dan Bulgaria.

Portugal, Uzbekistan dan Bangladesh menjadi negara yang berpartisipasi pertama kalinya pada pameran tersebut.

Tak lupa, ada Amerika Serikat sebagai negara kehormatan tahun 2018 yang membawa 60 perusahaan besarnya, seperti Facebook, Google, Intel, HP, Oracle, Microsoft, dan Lockheed Martin.

AS pun menjadi negara dengan pavilion terbesar di the 83rd TIF, disusul dengan India (negara kehormatan tahun 2019), dilanjutkan dengan China, negara kehormatan tahun lalu.

Keikutsertaan Indonesia menjadi ajang untuk memperkenalkan produk Indonesia, khususnya batik yang telah diakui oleh UNESCO tahun 2009 sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Baca juga: Saat Tarian Maumere Tutup Pertunjukan Malam Budaya di Athena...

Perkenalan produk Indonesia tidak hanya untuk kalangan pembisnis dan masyarakat Yunani, namun juga kepada warga negara asing yang mengikuti pameran tersebut.

Selain itu, Indonesia juga memperkenalkan produk-produk PT. Tunas Baru Lampung tbk yang mengirimkan contoh palm oil untuk dipamerkan pada kegiatan tersebut.

Pemilik serta desainer batik Dara Baro, Dimita Agustin Jacob dan Muhamad Husni Thamrin terjun langsung dalam pemeran ini.

Mereka menyatakan, keingintahuan mengenai desain, warna dan material yang disukai oleh masyarakat Yunani, dan kesempatan bertemu mitra bisnis baru menjadi semangat untuk hadir di sana.

Perusahaan yang berlokasi di Bintaro sejak tahun 2005 tersebut kini telah memiliki 15 orang karyawan dan telah memasarkan produknya ke Sogo Department Store dan Galeries Lafayette Jakarta.

Hal yang perlu menjadi perhatian adalah mengenai bahan dasar yang digunakan. Batik Dara Baro saat ini masih menggunakan bahan dari polystyrene yang disukai oleh masyarakat Indonesia.

Baca juga: Musik Legend Senam Kesegaran Jasmani Berkumandang di Athena...

Di sisi lain, masyarakat Yunani lebih menyukai pakaian dengan bahan dasar katun maupun silk.

“Indonesia adalah negara luar biasa dengan koleksi fesyen yang amat unik seperti batik di mana masing-masing wilayah mempunyai desainnya sendiri."

"Nah, salah satu dari kekayaan itu ada dalam pameran ini sekarang," kata Katlin Waters, seorang warga negara AS yang pernah ke Indonesia, dan sedang berlibur ke Thessaloniki.

Kehadiran Indonesia dalam setiap pameran bertujuan untuk memberi kesempatan kepada pengusaha Tanah Air untuk memperkenalkan produknya dan mencari peluang bisnis di luar negeri.

"Pada akhirnya akan berdampak positif pada perekonomian Indonesia,” ungkap Duta Besar RI untuk Yunani, Ferry Adamhar, seperti tertuang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com