Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OAS: Opsi Militer Gulingkan Presiden Venezuela Tak Boleh Diabaikan

Kompas.com - 15/09/2018, 12:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

CUCUTA, KOMPAS.com - Organisasi Negara Amerika Selatan (OAS) menyatakan, opsi militer untuk menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro tak boleh dikesampingkan.

Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Luis Almagro di kota Kolombia Cucuta yang berbatasan dengan Venezuela.

"Saya pikir kita tak boleh mengabaikan seluruh opsi, termasuk menggunakan intervensi militer untuk menyingkirkan rezim Maduro," kata Almagro dilansir AFP Sabtu (15/9/2018).

Baca juga: Atasi Masalah Ekonomi, Presiden Venezuela Berangkat ke China

Komentarnya keluar setelah New York Times pekan lalu merilis laporan terdapat pertemuan antara pejabat militer dengan staf Amerika Serikat (AS).

Di Agustus 2017, Presiden Donald Trump bertanya kepada para penasihatnya soal potensi mengerahkan pasukan AS ke Caracas.

Di waktu yang bersamaan, presiden 72 tahun itu tak menampik jika dia mempertimbangkan "opsi militer" untuk mengakhiri kekacauan di sana.

Dalam pertemuan itu, terkuak rencana untuk membantu militer melakukan kudeta terhadap Maduro. Namun, bantuan itu urung dilaksanakan.

Almagro melanjutkan, dia melihat pemerintahan Maduro bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan terhadap rakyatnya.

Sejak 2015, krisis ekonomi yang melanda Venezuela memaksa sekitar 1,6 juta penduduknya mengungsi, dengan Kolombia menerima satu juta migran.

"Penderitaan rakyat yang memaksa mereka mengungsi tentu membutuhkan pendekatan diplomatik. Namun, jangan kesampingkan semua pilihan," kata Almagro.

Pejabat asal Uruguay itu meminta komunitas internasional untuk tegas dan tak membiarkan kediktatoran terjadi di Venezuela.

Selain memberikan dampak kepada internal negara, kediktatoran itu juga mengancam ketidakstabilan kawasan Amerika Latin dalam kemanusiaan dan keamanan.

Rakyat Venezuela, kata Almagro, telah menderita karena berusaha meraih kemerdekan mereka." Sudah seharusnya internasional menjawabnya," tutur dia.

Baca juga: Presiden Venezuela: China adalah Kakak Kami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com