Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi India Diculik, Diperkosa, dan Ditinggalkan di Halte Bus

Kompas.com - 14/09/2018, 20:20 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber NDTV

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang mahasiswi berusia 19 tahun yang pernah mendapatkan penghargaan karena mendapat nilai tertinggi dalam ujian negara menjadi korban penculikan dan perkosaan.

Mahasiswi ini diculik pada Rabu (12/9/2018) oleh sekelompok pria di negara bagian Haryana, India.

Setelah diperkosa hingga tak sadarkan diri, gadis ini kemudian ditinggalkan di sebuah halte bus.

Baca juga: Ibu 2 Anak di India Diperkosa dan Dibakar

Mahasiswi itu sedang dalam perjalanan menuju ke sebuah pusat pelatihan di dekat desanya ketika tiga pria bermobil mendekatinya.

Ketiga pria itu kemudian menculik gadis itu dan membawanya ke sebuah ladang tempat dia kemudian diperkosa.

Ternyata, di ladang itu beberapa pria lain sudah menunggu dan secara bergantian mereka memperkosa mahasiswi itu.

Polisi mengatakan, para pelaku perkosaan itu adalah para pria yang berasal dari desa yang sama dengan sang korban.

Perwira polisi setempat AS Chawla mengatakan, mahasiswi itu sudah menjalani pemeriksaan medis terkait kasus ini.

"Kami tengah berupaya menangkap tiga pelaku. Mereka meninggalkan korban di halte bus dan menelepon orangtua korban untuk memberitahu lokasi korban," kata Chawla.

Orangtua korban mengklaim, pada awalnya polisi tak mau menerima pengaduan mereka dan sudah pergi ke beberapa kantor polisi untuk melapor sesudah tersangka mengancam mereka.

"Putri saya mendapatkan penghargaan dari (perdana menteri) Modi setelah mendapatkan nilai ujian nasional tertinggi," ujar ibu korban kepada kantor berita ANI.

"Tapi apa yang terjadi? Saya hanya ingin keadilan. Polisi belum mengambil tindakan apapun," tambah perempuan itu.

Baca juga: Kasus Ketiga Bulan Ini di India, Gadis Remaja Diperkosa dan Dibakar

Keluhan orangtua korban ini sampai ke telinga Menteri Utama Haryana ML Khattar yang menjanjikan keadilan bagi keluarga korban.

"Mereka yang bersalah akan mendapat ganjaran. Hukum akan menemukan jalannya," ujar Khattar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NDTV
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com