WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ribuan rumah mengalami pemadaman listrik dan air laut mulai menggenangi sejumlah ruas jalan di pesisir pantai timur AS ketika Badai Florence mulai menghantam kawasan itu.
Badai Florence, yang disebut sebagai paling kuat di negara bagian Carolina Utara dan Selatan selama hampir 30 tahun terakhir, bergerak menuju daratan dengan kecepatan angin 150 kilometer per jam.
Para pejabat setempat memperingatkan, 'badai monster' Florence dapat membahayakan jiwa "banyak orang" dan berisiko menyebabkan banjir bandang.
Baca juga: Badai Florence: Narapidana di Carolina Selatan Tak Dievakuasi
Otoritas terkait telah memerintahkan setidaknya satu juta orang untuk mengungsi ke wilayah yang dianggap aman.
Gubernur Carolina Utara, yang merupakan wilayah pertama terdampak badai ini, mengatakan kehadiran badai akan menjadi ujian ketahanan, kerja tim, akal sehat, dan kesabaran seluruh warga.
"Badai mulai menyerang kita, tapi masih ada hari-hari berikutnya," kata Gubernur Roy Cooper
Diperkirakan wilayah Carolina Utara akan diterpa angin selama delapan bulan yang ditandai turunnya hujan setiap dua atau tiga hari.
Mengapa badai Florence berbahaya?
Kondisi mulai memburuk terjadi sepanjang Kamis (13/9/2018). Beberapa wilayah di Carolina Utara diguyur hujan yang berlangsung beberapa jam dan air laut meluber ke daratan.
Pada pukul 23.00 waktu setempat, Pusat Badai Nasional (NHC) mengatakan, kecepatan angin sedikit menurun, sehingga kategori bahaya badai turun ke level satu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.