Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Jumlah Korban Badai Puerto Rico adalah Kebohongan Demokrat

Kompas.com - 13/09/2018, 21:06 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump, Kamis (13/9/2018), menolak jumlah korban tewas akibat terjangan angin topan Maria yang melanda Puerto Rico tahun lalu.

Trump menegaskan, jumlah 3.000 orang tewas itu dibesar-besarkan sebagai bagian sebuah konspirasi agar pemerintahannya terlihat buruk.

"3.000 orang tidak tewas akibat dua terjangan topan di Puerto Rico," kata Trump lewat akun Twitter resminya.

Baca juga: Klaim Sukses Tangani Badai di Puerto Rico, Trump Panen Kritikan

"Saat saya meninggalkan pulau itu usai diterjang badai, jumlah korban tewas hanya 6 sampai 18 orang," tambah dia.

Trump melanjutkan, setelah lama bencana itu berlalu barulang jumlah korban tewas sebanyak 3.000 orang muncul ke permukaan.

"Klaim ini dilakukan (politisi) Demokrat untuk membuat saya terlihat seburuk mungkin," kata Trump.

Para peneliti dari Universitas George Washington bulan lalu mengatakan, badai Maria saja sudah mengakibatkan 2.975 orang warga Puerto Rico tewas.

Angka itu bukan berasal dari penghitungan tradisional melainkan sebuah studi yang membandingkan angka kematian dalam enam bulan setelah bencana tersebut.

Temuan itu kemudian dibandingkan dengan angka kematian yang mungkin terjadi jika pulau itu tidak dihantam badai.

Baca juga: Laporan Terbaru Klaim Badai Maria di Puerto Rico Renggut 2.975 Jiwa

Sebelum hasil investigasi independen ini dipublikasikan jumlah korban tewas akibat badai di Puerto Rico hanya disebuta mencapai 64 orang.

Setelah setahun penuh kontroversi terkait jumlah korban tewas, gubernur Puerto Rico mengatakan perkiraan baru tersebut bisa dianggap sebagai angka resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com