Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2018, 08:50 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Daratan Amerika Serikat akan diterjang Badai Florence yang diperkirakan terjadi pada Kamis (13/9/2017).

Badai Florence diprediksi akan menjatuhkan curah hujan hingga 40 inci atau sekitar 1 meter, di beberapa daerah setelah mencapai daratan Carolina Utara dan Selatan.

"Curah hujan akan mengakibatkan bencana banjir bandang dan luapan air sungai yang signifikan," demikian pernyataan Pusat Badai (NHC), seperti diwartakan AFP.

Baca juga: Ancaman Badai Florence, 1 Juta Penduduk AS Diminta Segera Mengungsi

Badai akan menyebabkan beberapa wilayah di Carolina Utara kemungkinan juga akan menghadapi tornado.

Peringatan dampak dari Badai Florence diserukan oleh astronot asal Jerman, Alexander Gerst, yang mengunggah foto-foto badai monster yang diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.

"Berhati-hatilah, Amerika. Badai Florence sangat besar, kami bisa menangkap gambarnya dengan lensa super wide-angle dari Stasiun Luar Angkasa, 400 km tepat di atas mata (badai)," kicaunya di Twitter.

Sementara itu, badai terlihat sedikit membelok ke barat daya dan mulai menunjukkan perlemahan pada Rabu (12/9/2018).

NHC menyebut, Badai Florence akan memiliki kecepatan angin maksimal 195 km/jam, atau turun dari perkiraan sebelumnya, dengan perlambatan terjadi selama 24 jam ke depan.

"Badai Florence masih diperkirakan menjadi badai besar yang sangat berbahaya, ketika mendekati pesisir AS pada Kamis malam dan Jumat," tulis NHC.

Baca juga: Klaim Sukses Tangani Badai di Puerto Rico, Trump Panen Kritikan

Negara bagian Georgia bergabung dengan empat negara bagian di Pesisir Timur lainnya, dengan mengeluarkan pengumuman keadaan darurat karena badai diproyeksi akan menumpahkan hujan deras.

Sebelumnya, ketika Badai Florence berputar melintasi Samudra Atlantik, Presiden AS Donald Trump dan pejabat negara bagian serta lokal mendesak warga untuk mengungsi sebelum terlambat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com