MELBOURNE, KOMPAS.com - Otoritas bandara di Australia telah menahan seorang pria yang dituduh telah mengimpor senjata dari Lebanon.
Melansir dari Al Arabiya, pria tersebut ditahan oleh petugas kepolisian federal Australia (AFP), saat mendarat di Bandara Internasional Melbourne pada Minggu (9/9/2018).
Namun kabar penangkapan baru terungkap pada Selasa (11/9/2018) lalu.
Pria yang diidentifikasi berusia 37 tahun itu dituduh telah menyelundupkan senapan serbu dan senjata semi-otomatis, termasuk senapan AK-47. Senjata-senjata itu diyakini didatangkan dari Lebanon.
Baca juga: Angkatan Laut AS Cegat Pengiriman Ratusan Senjata Api di Yaman
Menurut laporan kepolisian, penyelidikan akan kasus penyelundupan itu telah mulai dilakukan pada Desember 2017 oleh AFP bekerja sama dengan otoritas Lebanon untuk mengidentifikasi pemasok dan pedagang senjata.
Senjata-senjata yang telah diidentifikasi dalam penyelidikan adalah jenis yang banyak dipakai oleh kelompok kriminal terorganisir. Meski demikian identitas pria yang ditahan tak diungkapkan.
"Diduga pria ini berusaha membeli senjata termasuk senapan AK-47 dan sejenis senapan semi-otomatis dari Lebanon," kata Komandan AFP, Amanda Kates seperti dikutip harian The Age.
"Kami memiliki kekhawatiran senjata-senjata tersebut akan digunakan untuk memfasilitasi tindak kejahatan lain."
"Tuduhan telah ditetapkan dan para penyelidik kami akan terus bekerja sama dengan mitra penegak hukum domestik maupun internasional untuk mengidentifikasi lebih jauh dalam kasus ini," tambahnya.
Baca juga: 5 Senjata Perang yang Mematikan dalam Catatan Sejarah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.