Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2018, 18:19 WIB
|

NEW DELHI, KOMPAS.com - Kepolisian India menangkap seorang pria berusia 48 tahun yang mengaku telah membunuh 33 orang pengemudi dan kenek truk selama satu dekade terakhir.

Tak hanya membunuh, pria ini kemudian menjual truk dan barang-barang yang dibawa kendaraan-kendaraan besar tersebut.

Pria itu ditangkap dua pekan lalu di kota Bhopal, ibu kota negara bagian Madhya Pradesh. Demikian disampaikan perwira kepolisian Rahul Kumar Lodha, Rabu (12/9/2018).

Baca juga: Polisi Perancis Temukan Identitas Pengemudi Truk Maut di Nice

Polisi menemukan pria itu saat tengah menyelidiki serangkaian pembunuhan pengemudi truk di Madhya Pradesh.

Awalnya, pria ini tidak masuk dalam radar polisi tetapi tujuh orang yang sudah ditangkap mengaku membantu pria tersebut dalam kejahatan dengan modus serupa.

Setelah ditangkap dan menjalani pemeriksaan, tersangka mengaku dia berusaha mengobrol dengan para pengemudi yang beristirahat di warung-warung makan di tengah perjalanan mereka.

Saat itulah, dia memasukkan obat bius ke dalam makanan yang mereka santap hingga para pengemudi itu tidak sadarkan diri.

"Selanjutnya, tersangka mengemudikan truk itu ke daerah terpencil, mencekik para pengemudi dan keneknya lalu membuang jenazah mereka di hutan," kata Lodha.

Tersangka dan komplotannya, lanjut Lodha, kemudian menjual truk dan barang-barang yang dibawanya.

Dharmendra Choudhary, perwira polisi lainnya di Madhya Pradesh, mengatakan bahwa tersangka pernah  ditangkap di negara bagian Maharashtra beberapa tahun lalu atas dugaan kejahatan yang sama.

Baca juga: Pengemudi Truk Maut yang Tewaskan Empat Orang di Stockholm Ditangkap

"Tetapi dia dibebaskan dengan membayar uang jaminan lalu dia kabur," kata Choudhary.

Jika tidak melakukan perampokan dan pembunuhan, tersangka bekerja sebagai tukang jahit di sebuah toko kecil di Mandideep, sebuah desa di pinggiran kota Bhopal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Gulf News
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com