Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Lee Tai-young, Perempuan Pengacara Pertama Korea

Kompas.com - 12/09/2018, 16:22 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOMPAS.com - Wajahnya pernah terpajang di Google Doodle sebagai penghormatan atas perannya di bidang hukum.

Dia adalah Lee Tai-Young, seorang perempuan pengacara pertama di Korea. Pada 1952, dia lulus ujian peradilan nasional Korea yang dikenal begitu sulit.

Pencapaian sangat luar biasa, sekaligus prestasi bagi perempuan pada masa itu. Lee juga gigih dalam membela hak asasi manusia dan perdamaian dunia.

Dia diganjar penghargaan Asian Peace Prize dan menulis banyak buku terkait isu perempuan, serta menerjemahkan buku On My Own karya Eleanor Rooselvelt ke dalam bahasa Korea.

Awal kehidupan

Lee Tai-young lahir pada 18 September 1914 di Woon San, Pyung An Pukto, yang sekarang wilayahnya masuk Korea Utara.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Ferdinand Marcos, 21 Tahun Berkuasa di Filipina

Dia merupakan generasi kedua dari keluarga Kristen Metodis. Ketika berusia 7 tahun, dia ingin menjadi seorang pengacara.

"Saya tidak tahu apa itu, tapi saya tahu saya ingin menjadi pengacara," katanya dalam wawancara dengan New York Times, ketika berusia 63 tahun.

Ketika masih kecil, ibunya mengatakan kepada dia dan dua saudara laki-lakinya bahwa hanya yang paling cerdas dan paling kerja keras yang akan dapat pendidikan terbaik, tanpa memandang jenis kelamin.

Perkataan sang ibu berhasil membawa Lee memperoleh pendidikan tinggi. Lee berhasil lulus dari SMA Chung Ei Girls pada 1931.

Kemudian, dia melanjutkan studinya di Ewha Womans College di Seoul, sebuah lembaga pendidikan utama Korea bagi perempuan.

Sekolah hukum

Lulus dengan gelar sarjana di bidang ekonomi pada 1936, dia memutuskan untuk menikah dengan Dr Chyung Yil-hyung. Pada 1938, pasangan itu pindah ke Seoul, di mana Dr Chyung mengajar Seminari Teologi Metodis.

Sang suami yang pernah belajar di Amerika Serikat itu ditangkap dan dipenjara pada masa Perang Dunia II karena dianggap sebagai anti-Jepang, dan dicurigai sebagai mata-mata AS.

Selama lima tahun suaminya mendekam di penjara, dia menghidupi keluarganya sebagai guru.

Awalnya dia mengajar ekonomi di sekolah menengah pertama. Namun, pendapatannya sebagai pengajar tak cukup memenuhi kebutuhan rumah karena dia membesarkan empat anak.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Harry Warner, Presiden Awal Warner Bros

Dia mencoba untuk menawarkan jasa menjahit, mencuci, dan juga menjual selimut dari pintu ke pintu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com