WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Putra sulung Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Donald Trump Jr, mengaku tidak takut dipenjara terkait penyelidikan intervensi Rusia dalam Pemilu Presiden AS 2016.
Pernyataannya itu dia lontarkan saat wawancara dengan ABC yang disiarkan pada Selasa (11/9/2018).
Ditanya tentang ketakutannya dalam bahaya hukum dan bisa masuk penjara, Trump Jr menyatakan tak takut mengenai hal tersebut.
"Saya tidak takut karena saya tahu apa yang saya lakukan, dan saya tidak ragu mengenai tentang semua itu," katanya dalam acara "Good Morning America", seperti diwartakan AFP.
Baca juga: 12 Perwira Militer Rusia Dituduh Telah Mencampuri Pemilu AS pada 2016
"Itu tidak berarti mereka tak mencoba untuk menciptakan sesuatu. Maksud saya, kita telah menyaksikan semua terjadi dengan segalanya. Tapi sekali lagi, saya tidak (takut)," ucapnya.
Trump Jr telah berada di bawah pengawasan atas perannya dalam upaya untuk menjatuhkan Hillary Clinton melalui sumber-sumber dari Rusia selama kampanye presiden AS.
Dia pernah bertemu dengan pengacara Rusia dan tim kampanye Trump lainnya di Trump Tower pada Juni 2016.
Dia juga pernah menghadapi pertanyaan dari Komite Kehakiman Senat, salah satu panel kongres, untuk memeriksa kemungkinan tim kampanye Trump berkolusi dengan pejabat Rusia terkait intervensi dalam pemilu AS.
Beberapa mantan rekan Trump juga sudah diinterogasi atau dituntut oleh oleh Robert Mueller, ketua penyelidikan dugaan intervensi Rusia.
Sebagian dari mereka bahkan telah mengaku bersalah atas tindak kejahatan, termasuk pelanggaran dana kampanye.
"Saya mengerti, mereka berusaha menjatuhkan ayah saya, dan mereka melakukan apa pun untuk mencapainya," kata Trump Jr.
Baca juga: Trump Sebut Penyelidikan Dugaan Intervensi Rusia Memecah-belah Negara
Pekan lalu, Gedung Putih diguncang oleh artikel opini di New York Times.
Seorang pejabat anonim menulis mengenai kekhawatiran pejabat Gedung Putih dengan perilaku tidak menentu dan amoral sang presiden.
Terungkap bahwa mereka juga secara aktif berusaha untuk mendongkel Trump.
"Saya pikir, ada orang-orang di sana yang bisa dipercaya," katanya menanggapi tulisan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.