Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Ferdinand Marcos, 21 Tahun Berkuasa di Filipina

Kompas.com - 11/09/2018, 19:34 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOMPAS.com - Hari ini pada 101 tahun lalu, lahir seorang anak laki-laki yang kelak akan memimpin Filipina selama 21 tahun.

Dikenal sebagai prajurit perang, dia terpilih menjadi presiden pada 1965. Kemudian, dia berhasil menjabat untuk periode kedua pada 1969.

Dengan memberlakukan darurat militer, Marcos berupaya menciptakan program "Masyarakat Baru". Pemimpin oposisi dan aktivis sayap kiri ditangkap, media disensor, dan Kongres pun ditutup.

Marcos dikenal sebagai diktator Filipina yang dengan korupsi merajalela, berhasil mengumpulkan miliaran dollar AS.

Awal Kehidupan

Ferdinand Edralin Marcos lahir pada 11 September 1917 di Sarrat, sebuah desa di wilayah Ilocos Utara di pulau Luzon, Filipina.

Ayahnya adalah Mariano Marcos, dan ibunya bernama Josefa Edralin. Keduanya merupakan seorang guru dari keluarga terkemuka.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Harry Warner, Presiden Awal Warner Bros

Pada 1925, Mariano memulai kariernya di bidang politik sebagai anggota Kongres. Dengan begitu, Ferdinand dibesarkan dalam lingkungan politik sejak masih kecil.

Orangtua Ferdinand Marcos selalu mendorongnya untuk unggul dalam segala hal, termasuk pada kegiatan seperti gulat, tinju, berburu, keterampilan bertahan hidup, dan sebagainya.

Marcos menempuh pendidikan di beberapa sekolah terbaik di Manila, namun nama-nama sekolahnya tidak pernah diketahui.

Pada 1930-an, dia mengambil kuliah hukum di Universitas Filipina, seperti ayahnya.Tiga tahun kemudian, salah satu rival politik ayahnya yang berhasil mengalahkan Mariano Marcos dalam pemilihan, tewas dibunuh.

Ferdinand dituding berkolusi dalam pembunuhan tersebut. Dinyatakan bersalah, dia mengajukan banding dan dibebaskan enam tahun kemudian. Selanjutnya, dia mengambil sumpah sebagai seorang pengacara di Manila.

Perang Dunia II

Selama Perang Dunia II, dia menjadi bergabung dalam militer dan memimpin gerakan perlawanan gerilya Filipina untuk menggempur musuh.

Namun, pada arsip pemerintah AS terungkap mengenai dirinya yang hanya memainkan sedikit peran dalam kegiatan anti-Jepang selama 1942-1945 tersebut.

Kala itu, Marcos memegang reputasi sebagai pemimpin perlawanan terbesar dalam perang. Pada 1943, dia membentuk organisasi rahasia, Ang Mga Maharlika, yang diklaim terdiri dari agen untuk melawan Jepang.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Bunda Teresa, Abdikan Diri Bantu Kaum Miskin

Ketika Perang Dunia II berakhir, Amerika Serikat memberikan kemerdekaan kepada Filipina pada 4 Juli 1946 dan dibentuklah Kongres Filiina.

Setelah sempat bekerja sebagai pengacara perusahaan, Marcos terjun ke dunia politik dan dua kali terpilih sebagai wakil untuk distriknya pada 1949-1959.

Ferdinand Marcos menikahi Imelda. (Kamhiyang) Ferdinand Marcos menikahi Imelda. (Kamhiyang)
Macros menikahi Imelda Romualdez pada 1954, yang kemudian juga menjadi seorang politisi.

Imelda merupakan seorang penyanyi dan ratu kecantikan.

Keduanya dikarunia empat anak, Ma Imelda Macros, Ferdinand Macros Jr, Irene Marcos, dan Aimee Marcos.

Pada 1959, tepatnya di usia 42 tahun, Macros duduk di senat, sebuah posisi yang akan dia pegang sampai mencalonkan diri dan memenangkan kursi kepresidenan pada 1965 dari Partai Nasionalis.

Mengunggulkan kariernya sebagai seorang prajurit perang terbukti mampu membawanya ke kursi nomor satu.

Rezim otoriter

Setahun setelah dilantik pada 30 Desember 1965, Marcos mengirim pasukan ke Perang Vietnam untuk bertugas selama empat tahun.

Keputusan itu merupakan langkah yang sebelumnya dia lawan sebagai seorang senator Partai Liberal. Dia juga fokus pada infrastruktur dan memperkuat produksi beras negara.

Selama masa jabatan pertamanya, dia membuat kemajuan di bidang pertanian, industri, dan pendidikan.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Levi Strauss, Pencetus Lahirnya Blue Jeans

Marcos kembali terpilih menjadi presiden pada 1969. Dengan begitu, dia merupakan presiden Filipina yang pertama memenangkan masa jabatan kedua.

Namun, berbagai tindak kekerasan dan kecurangan menyelimuti kampanyenya, yang diyakini didanai oleh keuangan negara.

Pada 21 September 1972, dia memberlakukan darurat militer di Filipina.

Ferdinand Marcos. (The Famous People) Ferdinand Marcos. (The Famous People)
Imelda masuk dalam lembaga darurat militer, kemudian dia menunjuk kerabatnya untuk jabatan pemerintah dan industri yang menguntungkan.

Sementara, dia memegang jabatan sebagai gubernur Metropolitan Manila pada 1975-1986 dan Menteri Permukiman Manusia dan Ekologi pada 1979-1986.

Dia juga gemar mengoleksi sepatu hingga terkumpul lebih dari 1.000 pasang.

Bisnis swasta banyak disita pemerintah dan diserahkan kepada teman dan kerabat pendukung rezim sehingga menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.

Meski maju dalam proyek infrastruktur dan pangan, pemerintahan Marcos mendukung militer, membatasi wacana publik, mengambil alih media, dan memenjarakan lawan-lawan politik, mahasiswa, serta pencela.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: John McCain, Veteran Perang dan Senator AS

Marcos juga melakukan referendum nasional 1973 yang memungkinkan dia memegang kekuasaan tanpa batas waktu.

Sebelum kunjungan Paus Yohanes Paulus II, darurat militer berakhir pada Januari 1981.

Kepemimpinan Marcos dirusak oleh korupsi pemerintah yang merajalela, stagnasi ekonomi, melebarnya jurang kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, serta pertumbuhan gerilya komunis.

Perlawanan meningkat

Pada 1983, kesehatan Marcos mulai menurun dan perlawanan terhadap pemerintahannya semakin meningkat.

Benigno Aquino Jr yang sebelumnya dipenjarakan dari pengasingan panjang, muncul kembali untuk menawarkan harapan baru kepada rakyat Filipina.

Namun, dia ditembak dan dibunuh ketika turun dari pesawat di Manila. Unjuk rasa di seluruh negeri mengiringi kematian Aquino.

Corazon Aquino dengan enggan memimpin upaya untuk menggulingkan Ferdinand Marcos, penguasa Filipina kala itu. (AFP) Corazon Aquino dengan enggan memimpin upaya untuk menggulingkan Ferdinand Marcos, penguasa Filipina kala itu. (AFP)
Marcos meluncurkan komisi independen untuk menyelidiki pembunuhan Aquino, meski banyak yang menduga dia dibunuh atas perintah Marcos atau istrinya.

Pada 1984, komisi menyimpulkan bahwa perwira tinggi militer bertanggung jawab atas kematian Aquino.

Marcos menyerukan pemilihan presiden digelar pada 1986. Dia harus menghadapi janda Aquino, Corazon Aquino, yang menjadi kandidat presiden dari oposisi.

Corazon tak berhasil mengalahkan Marcos sehingga dia kembali mempertahankan jabatan presiden dalam pemilu 7 Februari 1986.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Corazon Aquino, Menumbangkan Diktator Filipina

Namun, kemenangannya dianggap penuh kecurangan menimbulkan ketegangan antara pendukung Marcos dan Aquino. Ribuan warga turun ke jalan untuk mendukung pemberontakan tanpa kekerasan.

Kematian

Kesehatannya terus menurun membuat rezimnya makin pudar. Pada 25 Februari 1986, dia dan keluarganya pergi ke pengasingan di Hawaii.

Dia membawa serta uang senilai 15 juta dollar AS. Bukti kemudian terungkap bahwa dia dan kroni-kroninya telah mencuri miliaran uang.

Mahkamah Agung Filipina memperkirakan, dia mengumpulkan 10 miliar dollar AS selama menjabat.

Hakim mendakwa Marcos dengan berbagai tuduhan pemerasan. Namun, dia meninggal dunia di Honolulu pada 1989 akibat serangan jantung dan beberapa penyakit lain yang dideritanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com