Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Ferdinand Marcos, 21 Tahun Berkuasa di Filipina

Kompas.com - 11/09/2018, 19:34 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Bisnis swasta banyak disita pemerintah dan diserahkan kepada teman dan kerabat pendukung rezim sehingga menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.

Meski maju dalam proyek infrastruktur dan pangan, pemerintahan Marcos mendukung militer, membatasi wacana publik, mengambil alih media, dan memenjarakan lawan-lawan politik, mahasiswa, serta pencela.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: John McCain, Veteran Perang dan Senator AS

Marcos juga melakukan referendum nasional 1973 yang memungkinkan dia memegang kekuasaan tanpa batas waktu.

Sebelum kunjungan Paus Yohanes Paulus II, darurat militer berakhir pada Januari 1981.

Kepemimpinan Marcos dirusak oleh korupsi pemerintah yang merajalela, stagnasi ekonomi, melebarnya jurang kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, serta pertumbuhan gerilya komunis.

Perlawanan meningkat

Pada 1983, kesehatan Marcos mulai menurun dan perlawanan terhadap pemerintahannya semakin meningkat.

Benigno Aquino Jr yang sebelumnya dipenjarakan dari pengasingan panjang, muncul kembali untuk menawarkan harapan baru kepada rakyat Filipina.

Namun, dia ditembak dan dibunuh ketika turun dari pesawat di Manila. Unjuk rasa di seluruh negeri mengiringi kematian Aquino.

Corazon Aquino dengan enggan memimpin upaya untuk menggulingkan Ferdinand Marcos, penguasa Filipina kala itu. (AFP) Corazon Aquino dengan enggan memimpin upaya untuk menggulingkan Ferdinand Marcos, penguasa Filipina kala itu. (AFP)
Marcos meluncurkan komisi independen untuk menyelidiki pembunuhan Aquino, meski banyak yang menduga dia dibunuh atas perintah Marcos atau istrinya.

Pada 1984, komisi menyimpulkan bahwa perwira tinggi militer bertanggung jawab atas kematian Aquino.

Marcos menyerukan pemilihan presiden digelar pada 1986. Dia harus menghadapi janda Aquino, Corazon Aquino, yang menjadi kandidat presiden dari oposisi.

Corazon tak berhasil mengalahkan Marcos sehingga dia kembali mempertahankan jabatan presiden dalam pemilu 7 Februari 1986.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Corazon Aquino, Menumbangkan Diktator Filipina

Namun, kemenangannya dianggap penuh kecurangan menimbulkan ketegangan antara pendukung Marcos dan Aquino. Ribuan warga turun ke jalan untuk mendukung pemberontakan tanpa kekerasan.

Kematian

Kesehatannya terus menurun membuat rezimnya makin pudar. Pada 25 Februari 1986, dia dan keluarganya pergi ke pengasingan di Hawaii.

Dia membawa serta uang senilai 15 juta dollar AS. Bukti kemudian terungkap bahwa dia dan kroni-kroninya telah mencuri miliaran uang.

Mahkamah Agung Filipina memperkirakan, dia mengumpulkan 10 miliar dollar AS selama menjabat.

Hakim mendakwa Marcos dengan berbagai tuduhan pemerasan. Namun, dia meninggal dunia di Honolulu pada 1989 akibat serangan jantung dan beberapa penyakit lain yang dideritanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com