Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Pesan Terakhir Para Korban Tragedi 9/11

Kompas.com - 11/09/2018, 14:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

911: Jangan. Dengar. Tolong Anda tetap tenang. Cobalah tetap tenang.

Doi: Tuhan, tolonglah saya...

2. Kevin Cosgrove

Saat kejadian pukul 09.54 waktu setempat, Cosgrove menelepon layanan darurat dari lantai 105 gedung yang sama dengan Doi.

Saat itu, dia terperangkap bersama rekan kerjanya Doug Cherry. Keduanya berusaha bernapas dalam kepulan asap hitam nan pekat.

Cosgrove: Nona, saya bersama teman saya terjebak. Kami tidak siap untuk mati, namun keadaan semakin buruk.

911: Kami bakal segera ke sana.

Cosgrove: Ya ampun, seharusnya (nasib) saya tidak seperti ini. Saya masih punya anak.

Cosgrove: Ada asap yang begitu tebal di sini.

911: Tolong duduk tenang. Kami bakal menyelamatkan Anda secepat mungkin.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Serangan 9/11 di Amerika Serikat

Cosgrove: Saya tahu kalian sudah berusaha menyelamatkan banyak orang. Namun kami berada di lantai atas. Asapnya sudah mulai meninggi.

Cosgrove: Ayolah, saya hampir tak bisa bernapas sekarang. Saya juga hampir tak bisa melihat. Sangat gelap, pekat. Kami masih muda, belum siap untuk mati.

911: Halo?

Cosgrove: Halo, ternyata ada tiga orang di sini. Ada dua jendela pecah. Ya Tuhan, ah!

Telepon Cosgrove terputus setelah sebelumnya sempat terdengar teriakan dan suara reruntuhan yang jatuh.

3. Melissa Harrington Hughes

Saat itu, Hughes sedang berada di New York untuk keperluan bisnis. Dia menelepon suaminya, Sean, di San Francisco saat terjebak di WTC.

"Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu. Saat ini aku terjebak di gedung ini (WTC) di New York," ujar Hughes dalam pesan suara.

"Banyak asap di sini. Sekali lagi aku hanya ingin engkau tahu aku bakal mencintaimu sampai kapanpun," tutur dia.

4. Ceecee Lyles

Lyles merupakan awak kabin pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 93 ketika dibajak di 11 September 2001.

United 93 adalah pesawat di mana para penumpang dan kru-nya berusaha melawan kelompok pembajak, yang membuat pesawat itu jatuh di Pennsylvania.

Diyakini penumpang dan kru pesawat United 93 melawan agar tidak terjadi jatuh korban lebih banyak dari serangan tersebut.

Saat kejadian, Lyles berusaha menelepon suaminya yang merupakan seorang polisi. Namun, suaminya tak merespon karena tertidur setelah terbebas dari tugas jaga malam.

Baca juga: 17 Tahun Berlalu, Jasad Korban Teror 9/11 Berhasil Diidentifikasi

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com