KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyodorkan dokumen terkait aliran dana yang masuk ke rekening pribadinya.
Dokumen yang dirilis pada Senin (10/9/2018) diklaim sebagai bukti bahwa uang senilai 2,6 miliar ringgit atau Rp 9,2 triliun yang disetorkan ke rekeningnya merupakan sumbangan dari keluarga kerajaan Arab Saudi.
Donasi tersebut pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal pada Juli 2015.
Para penyidik yang melakukan investigasi terkait skandal 1MDB menemukan 2,6 miliar ringgit ditranfer langsung ke rekening Najib, yang kala itu masih menjabat sebagai perdana menteri.
Baca juga: Najib Razak Minta Polisi Kembalikan Rp 417 Miliar yang Disita Mei Lalu
Channel News Asia mewartakan, Najib mengunggah dokumen di akun Facebook-nya yang menunjukkan transaksi senilai 80 juta dollar AS atau 1,1 triliun dari Kementerian Keuangan Saudi.
Kemudian, ada tambahan senilai 20 juta dollar AS atau Rp 296,8 miliar dari Pangeran Faisal Turkey Al-Saud.
Di antara dokumen itu, juga ada surat dari Pangeran Saudi Abdul Aziz Al-Saud, yang disebut sebagai "hadiah" senilai 100 juta dollar AS atau 1,4 triliun.
"Mengingat persahabatan selama bertahun-tahun dan gagasan baru sebagai pemimpin Islam modern, saya dengan ini memberi 100 juta dollar AS sebagai hadiah," tulis sang pangeran.
"Hadiah tidak boleh ditafsirkan sebagai korupsi karena bertentangan dengan praktik Islam," tambah sang pangeran dalam surat bertanggal 1 Februari 2011.
Menurut Najib, mendiang Raja Abdullah sangat prihatin dan memilih untuk mendanai para pemimpin Muslim guna menjamin stabilitas.
Baca juga: Intelijen Malaysia Minta Bantuan CIA Menangkan Najib di Pemilu
"Saya bukan lagi perdana menteri dan Raja Abdullah telah wafat, saya pikir pantas untuk mengungkap dokumen berikut untuk membersihkan nama saya dari berbagai tuduhan dan fitnah," ucap Najib.
Dia mengklaim, sebagian besar uang digunakan untuk partai Barisan Nasional. Najib berjanji akan mengungkap lebih banyak lagi rincian dan bukti mengenai dana tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.