Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Sebut Jet Tempur AS Serang Kota di Suriah Pakai Bom Fosfor

Kompas.com - 10/09/2018, 13:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia menyebut jet tempur Amerika Serikat (AS) menggunakan bom terlarang saat menyerang kota di Deir Ezzor, Suriah.

Dalam laporan Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah, dua jet tempur F-15 memakai bom fosfor ketika menargetkan Hajin Sabtu (8/9/2018).

Kepala pusat rekonsiliasi Letjen Vladimir Savchenko menjelaskan, bom fosfor itu dilarang di Konvensi Jenewa 1980.

Baca juga: Pentagon Kirim 100 Marinir untuk Berlatih di Suriah

Jika terkena oksigen, fosfor yang meledak tersebut bisa mengeluarkan asap putih dengan suhu panas yang tinggi.

Jika terkena ledakan bom itu, korban bakal menderita luka bakar parah yang sangat sulit untuk disembuhkan.

Namun, fosfor putih dilaporkan diizinkan penggunaannya sebagai penanda maupun memberi perlindungan terhadap operasi tertentu.

"Akibat serangan dengan bom fosfor, timbul kobaran api besar di kawasan itu," ulas Savchenko dilansir Russian Today Minggu (9/9/2018).

Dia melanjutkan, saat ini kantornya masih belum mendapat laporan korban yang timbul akibat serangan itu.

Tudingan itu langsung mendapat respon dari juru bicara Pentagon Komandan Sean Robertson kepada kantor berita TASS.

Robertson menjelaskan, dia belum mendapat laporan adanya jet tempur AS yang menggunakan bom fosfor dalam pengeboman di Deir Ezzor.

"Unit kami yang berada di sana bahkan tidak mempersenjatai diri dengan munisi fosfor putih," beber Robertson.

Laporan itu merupakan serangkaian ketegangan yang memanas di antara dua negara. Sebelumnya, Rusia menyebut pemberontak di Idlib berniat menggunakan senjata kimia.

Senjata itu bakal digunakan menyerang warga sipil, sehingga bisa dijadikan alasan bagi AS dan sekutunya untuk memerangi Presiden Bashar al-Assad.

Negeri "Paman Sam" membalas dengan menaikkan keberadaan militer mereka di Suriah, dan menempatkan kapal perang bersenjata rudal penjelajah dekat perairan Suriah.

Pentagon juga mengatakan Presiden Donald Trump telah mendapat pembaruan informasi berkala soal opsi serangan militer ke Suriah.

Baca juga: Pentagon: Tak Ada Bukti Pemberontak Suriah Miliki Senjata Kimia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com