Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Gelar Parade Militer Tanpa Rudal Balistik

Kompas.com - 09/09/2018, 15:38 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara mengerahkan ribuan tentaranya untuk turut memeriahkan gelaran parade militer dalam rangka perayaan 70 tahun berdirinya negara itu.

Selain itu, deretan kendaraan artileri dan tank juga ditampilkan dalam iring-iringan parade yang digelar di Alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang, Minggu (9/9/2018).

Namun ada yang membedakan antara parade militer kali ini dengan yang digelar Korea Utara sebelum-sebelumnya, yakni tidak tampak adanya misil balistik yang ditampilkan dalam rombongan parade.

Korea Utara diyakini sengaja tidak memamerkan deretan misil balistik miliknya dalam parade ulang tahun kali ini demi menjaga suhu diplomatik di Semenanjung Korea.

Baca juga: Korea Utara Diduga Sedang Mempersiapkan Gelaran Parade Militer

Terlebih setelah pertemuan bersejarah antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura, Juni lalu, yang menyepakati sejumlah hal, termasuk penghentian uji coba misil dan denuklirisasi penuh Korea Utara.

Parade militer perayaan ulang tahun ke-70 Korea Utara kali ini dimeriahkan deretan puluhan unit pasukan infanteri yang berbaris rapi, beberapa dengan membawa peralatan seperti kacamata malam hingga peluncur roket.

Personel perempuan Tentara Rakyat Korea (KPA) berbaris dalam parade militer yang digelar dalam rangka peringatan 70 tahun berdirinya Korea Utara di Alun-alun Kim Il Sung, Pyongyang, Minggu (9/9/2018).AFP / ED JONES Personel perempuan Tentara Rakyat Korea (KPA) berbaris dalam parade militer yang digelar dalam rangka peringatan 70 tahun berdirinya Korea Utara di Alun-alun Kim Il Sung, Pyongyang, Minggu (9/9/2018).
Kendaraan lapis baja yang membawa personel militer, kendaraan peluncur roket, hingga tank mengikuti di belakang, dengan sejumlah jet tempur terbang di atas rombongan parade.

Jet-jet tempur itu kemudian mengeluarkan jejak asap berwarna merah, putih, dan biru, sebagai warna bendera negara, melesat melewati Menara Juche, monumen batu yang menggambarkan filosofi politik sang pendiri negara Kim Il Sung.

Di ujung parade, akhirnya muncul sejumlah misil. Namun yang ditampilkan hanyalah rudal anti-kapal Kumsong-3 dan rudal permukaan-ke-udara, Pongae-5.

Tidak tampak tanda-tanda misil balistik antar-benua (ICBM) Hwasong-14 dan 15, yang sempat diuji coba pada tahun lalu dan diklaim Korea Utara mampu mencapai daratan Amerika Serikat.

Baca juga: Trump Sebut Hubungan AS dengan Korea Utara Rumit karena China

"Sepertinya Korea Utara benar-benar mencoba menurunkan tensi militernya dalam parade kali ini," kata Chad O-Carroll, Direktur Pelaksana Korea Risk Group dilansir AFP.

"Tidak ada penampakan ICBM, maupun IRBM (misil balistik jarak menengah) yang benar-benar tidak sesuai dengan komitmen Korea Utara untuk denuklirisasi. Menurut saya hal itu akan dapat diterima dengan baik," tambahnya.

Mengikuti di belakang parade militer adalah ribuan warga yang berjalan mengiringi kendaraan yang menampilkan tema ekonomi dan seruan reunifikasi Korea.

Dalam pidatonya, Pemimpin Seremonial Korea Utara Kim Yong Nam menyerukan tentang kekuatan militer negaranya sebagai yang terkuat di dunia, namun dia tidak sekali pun menyebut tentang persenjataan nuklir.

Tamu Undangan

Pemerintah Korea Utara telah menyebarkan undangan untuk menghadiri perayaan ulang tahun negaranya kepada sejumlah pemimpin negara.

Namun  satu-satunya pemimpin negara yang tampaj hadir dalam parade adalah Presiden Mauritania, Mohamed Ould Abdel Aziz.

Baca juga: Xi Jinping Hanya Kirim Delegasi untuk Perayaan HUT Ke-70 Korea Utara

Presiden China Xi Jinping yang diharapkan bakal mendobrak tradisi dan hadir langsung ke Pyongyang ternyata hanya mengutus orang kepercayaannya, Li Zhanshu, salah satu dari tujuh anggota komite tetap Politburo, partai komunis China.

Aktor asal Perancis, Gerard Depardieu, juga tampak terlihat di tribun utama bersama tamu undangan yang menyaksikan parade.

Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), nama resmi Korea Utara, secara resmi memplokamasikan pendirian negara pada 9 September 1948, tiga tahun usai berakhirnya Perang Dunia II yang membagi Semenanjung Korea menjadi dua bagian di bawah Rusia dan AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com