Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat AS Dikabarkan Sempat Bertemu Militer Venezuela Membahas Kudeta

Kompas.com - 09/09/2018, 13:01 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Sebuah surat kabar Amerika Serikat mengabarkan bahwa pejabat dari pemerintahan Presiden Donald Trump sempat bertemu dengan pejabat militer Venezuela secara diam-diam.

Pertemuan rahasia itu disebut membahas tentang rencana untuk menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro demi mengatasi krisis di negara tersebut.

Namun demikian, diberitakan The New York Times, mengutip pernyataan dari para pejabat AS dan mantan komandan militer Venezuela yang terlibat pertemuan rahasia itu, menyebut rencana kudeta tak mencapai kesepakatan dan pihak AS tak bersedia membantu.

Menanggapi berita tersebut, Dewan Keamanan Nasional kepada AFP mengatakan, kebijakan AS terhadap situasi di Venezuela tetap berpegang pada demokrasi yang damai dan teratur.

"Pemerintah AS memperhatikan keprihatinan warga Venezuela dari semua lapisan masyarakat. Mereka semua memiliki satu tujuan, membangun kembali demokrasi di tanah air mereka," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Garrett Marquis.

Baca juga: Presiden Venezuela Izinkan FBI Bantu Penyelidikan tapi dengan Syarat

"Solusi jangka panjang untuk krisis yang semakin buruk di Venezuela hanya dapat muncul setelah pemulihan pemerintahan dengan jalan demokrasi, sesuai aturan hukum dan menghormati hak asasi manusia serta kebebasan yang fundamental," tambahnya.

Sementara dari pemerintah Venezuela, Menteri Luar Negeri Jorge Arreaza turut mengecam rencana intervensi yang dilakukan pemerintah AS dengan mendukung rencana militer melawan pemerintah rezim yang sah.

"Di media AS, bukti baru yang mengerikan ada untuk dilihat," kata Arreaza dalam akun media sosial Twitter-nya.

Pemerintahan Trump telah sangat kritis terhadap rezim Maduro, karena Venezuela telah jatuh ke dalam krisis ekonomi dan kemanusiaan yang telah memicu aksi protes yang diwarnai keras, serta mendorong gelombang emigrasi ke negara-negara tetangga.

Pada 4 Agustus lalu, dua buah drone yang membawa bahan peledak nyaris mengancam nyawa Maduro saat berpidato di Caracas.

Pemerintah Venezuela pun sempat menuding serangan tersebut dilancarkan oleh AS, Kolombia dan lawan-lawan politiknya.

Baca juga: Presiden Venezuela Desak Trump Usut Pelaku yang Coba Bunuh Dirinya

Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton membantah tuduhan tersebut dan bersikeras tidak ada keterlibatan pemerintah AS dalam insiden itu.

Pada Agustus 2017, pemberitaan di media mengatakan Trump telah meminta saran kepada penasihat utama tentang potensi invasi AS ke Venezuela.

Selain itu, Trump sempat mengatakan secara terbuka bahwa dia tidak akan mengesampingkan "opsi militer" untuk mengakhiri kekacauan di Venezuela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com