IDLIB, KOMPAS.com - Organisasi Observasi HAM Suriah menyatakan, Rusia mengerahkan jet tempurnya untuk menyerang kelompok pemberontak di Provinsi Idlib.
BBC memberitakan Sabtu (8/9/2018), serangan udara itu menyasar aliansi grup Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan Ahrar al-Sham.
"Serangan itu bertujuan untuk menghancurkan benteng grup pemberontak tersebut," kata ketua Observasi Rami Abel Rahman.
Baca juga: Turki Tawarkan Evakuasi bagi Pemberontak Keluar dari Idlib
Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) memberikan predikat HTS sebagai organisasi teroris, dan dilaporkan mempunyai 10.000 anggota di Idlib.
Di awal pekan, jet tempur Rusia melaksanakan 30 kali serangan udara di dataran Sahl al-Ghab dan kawasan pegunungan Latakia.
Pasukan pemerintah dan milisi sekutu dikabarkan sudah berkumpul untuk memulai tahap lanjutan, dengan HTS berujar bahwa mereka bakal menyerang balik.
Serangan udara itu terjadi di tengah pertemuan antara Presiden Iran Hassan Rouhani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Teheran.
Dalam pertemuan itu, Erdogan mengatakan dia khawatir serangan di Idlib bakal memicu krisis pengungsi di perbatasan selatan.
Namun, baik Iran dan Rusia menyatakan serangan harus dilakukan untuk memusnahkan pemberontak dari Idlib.
Rouhani berargumen memerangi terorisme di Idlib adalah keputusan yang harus dilakukan untuk mengembalikan perdamaian di Suriah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.