Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik "Kudeta" terhadap Mantan PM Australia Mulai Terkuak

Kompas.com - 07/09/2018, 21:08 WIB
Veronika Yasinta

Editor

Menteri Urusan Kabinet Mathias Cormann, salah satu mendukung Dutton, mengatakan taktik Malcolm Turnbull menjelang pemilihan itu justru menambah tekanan bagi rekan-rekannya.

"Tak ada salahnya meyakinkan satu sama lain. Namun harus dilakukan dengan sopan dan terhormat," katanya kepada Sky News.

Baca juga: Usai Gagal Terpilih Jadi Perdana Menteri, Menlu Australia Mengundurkan Diri

Beberapa pendukung Dutton lainnya, termasuk Andrew Hastie, Michael Sukkar, James Paterson, Zed Seselja, Tony Pasin dan Jonathon Duniam, membantah terlibat bullying.

Senator Seselja mengaku tidak melihat adanya bukti intimidasi, namun tidak menepis tuduhan itu.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop.SAEED KHAN / AFP Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop.
Isu perempuan di Partai Liberal

Partai Liberal telah lama bermasalah dalam isu perempuan. Namun politisi perempuan di partai ini enggan membicarakannya.

Julie Bishop yang tergeser dari posisi sebagai wakil ketua Partai Liberal, pekan ini menyatakan jumlah politisi perempuan di partainya yang tak sampai 25 persen itu tidak dapat diterima.

Dia mengatakan adanya perilaku buruk di kalangan rekan politisi lainnya yang ditunjukkan selama "kudeta" tersebut.

Namun pandangannya ini dibantah politisi perempuan lainnya di Partai Liberal.

Baca juga: Indonesia dan Australia Perkuat Kerja Sama Keamanan Siber

Senator Concetta Fierravanti-Wells misalnya, membantah adanya intimidasi tersebut. Begitu juga politisi Liberal lainnya, Helen Kroger, yang mengatakan politik memang bukan untuk semua orang.

Saat ini hanya 22 perempuan dari 106 politisi Partai Koalisi Liberal dan Nasional di Australia. Dalam pemilu mendatang, jumlah ini bahkan dipastikan menurun.

Partai Liberal Australia telah menolak adanya kuota perempuan di parlemen.

Namun, kudeta terhadap Malclom Turnbull bulan lalu telah mendorong segelintir politisi perempuan di partai itu untuk berbicara terbuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com