Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontak Houthi Siap Bertemu PBB asal Syarat yang Diajukan Terpenuhi

Kompas.com - 07/09/2018, 20:40 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Al Jazeera

SANAA KOMPAS.com - Pemberontak Houthi di Yaman siap untuk menghadiri pembicaraan perdamaian yang disongkong oleh PBB di Geneva, Swiss, asalkan tiga tuntutan mereka dipenuhi.

Demikian pernyataan seorang anggota delegasi kelompok tersebut kepala Al Jazeera, Jumat (7/9/2018).

Delegasi kelompok Houthi, Hameed Assem, mengatakan ada tiga tuntutan yang diajukan, termasuk pengangkutan para anggota yang terluka ke Oman.

Dua lainnya adalah, pemulangan kembali anggota yang telah menerima perawatan di Oman dan jaminan delegasi Houthi di Geneva untuk diizinkan kembali ke Sanaa setelah pembicaraan selesai.

Baca juga: UEA Bantah Klaim Serangan Drone Kelompok Houthi di Bandara Dubai

"Delegasi Houthi yang menghadiri pembicaraan di Geneva diperbolehkan kembali ke ibu kota yang dikuasai, setelah pembicaraan berakhir," demikian pernyataannya.

Juru bicara pemerintah Yaman, Hamza al-Kamali, mengatakan penerbangan untuk membawa kelompok Houthi ke Swiss telah dikeluarkan sejak tiga hari lalu.

"Kami di sini untuk mengakhiri penderitaan Yaman. Houthi membuktikan mereka tidak menginginkan perdamaian," katanya pada Kamis (6/9/2018).

Sebagai informasi, pembicaraan perdamaian itu dijadwalkan berlangsung sejak Kamis, namun ditunda dua hari karena delegasi Houthi urung meninggalkan Sanaa.

"Kami ingin mereka datang, dan kami mendorong mereka untuk melakukannya," ujar al-Kamali.

Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, mengatakan upaya sudah dilakukan untuk mengatasi hambatan pada menit-menit terakhir.

Namun, dia tetap berharap delegasi Houthi akan hadir di pembicaraan Geneva untuk mempercepat proses politik.

Baca juga: Koalisi Militer Arab Klaim Hancurkan Situs Peluncuran Rudal Houthi

Kantor berita yang dikelola Houthi, Saba, menyebut ketidakhadiran kelompok tersebut karena sekutu pimpinan Arab Saudi menolak memberikan otorisasi yang diperlukan untuk pesawat Oman di Sanaa, guna mengantarkan delegasi Houthi ke Geneva.

"Houthi menyalahkan PBB karena gagal mengamankan otorisasi dari sekutu yang mengendalikan wilayah udara Yaman," demikian yang dilaporkan oleh Saba.

Aliansi Saudi-Uni Emirat Arab telah mengontrol wilayah udara Yaman sejak Maret 2015.

Seperti diketahui, Yaman masih diselimuti oleh kekerasan sejak Houthi menyebut banyak wilayah di negara itu, termasuk ibu kota pada 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com