Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin, Rouhani, dan Erdogan Bertemu di Iran Bahas Nasib Perang Suriah

Kompas.com - 07/09/2018, 19:44 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi negara Rusia, Iran, dan Turki mengadakan pembicaraan di Teheran pada Jumat (7/9/2018) untuk membahas masa depan provinsi Idlib di Suriah.

Pertemuan mereka digelar menyusul munculnya kekhawatiran mengenai bencana kemanusian di wilayah terakhir Suriah yang dikuasai oleh pemberontak itu, apabila diserang oleh pasukan Suriah dan sekutunya.

AFP mengabarkan, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggelar pertemuan puncak bersama dengan Presiden Iran Hassan Rouhani.

Mereka bertemu di pusat konferensi di bagian utara ibu kota Iran, Teheran.

Baca juga: Turki Tawarkan Evakuasi bagi Pemberontak Keluar dari Idlib

Sementara, laporan dari Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) menyebut serangan udara Rusia menggepur posisi pemberontak di barat daya provinsi Idlib.

Lembaga pemantau berbasis di Inggris itu menyatakan, beberapa kelompok pemberontak yang berada di Idlib adalah aliansi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan kelompok garis keras Ahrar al-Sham.

Seperti diketahui, Iran dan Rusia merupakan pendukung rezim pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Di sisi lain, Turki merupakan penentang rezim Suriah dan mendukung kelompok pemberontak yang berusaha mendongkel sang presiden.

Pemerintah Turki khawatir serangan dari pasukan Suriah dan sekutunya akan mengakibatkan krisis kemanusiaan, sebab Idlib ditinggali oleh 3 juta penduduk sipil.

Sekitar setengah dari populasi di Idlib adalah penduduk Suriah dari wilayah lain yang melarikan diri akibat perang yang sudah berkecamuk selama 7 tahun.

PBB memperkirakan, serangan terhadap wilayah terakhir yang dikuasai pemberontak Suriah dapat menyebabkan 800.000 orang mengungsi.

Baca juga: Bersiap Hadapi Senjata Kimia, Warga Idlib Bikin Masker Sendiri

Rusia ingin Turki menggunakan pengaruhnya untuk mengendalikan kelompok HTS, yang dipimpin oleh bekas cabang Al Qaeda di Suriah, serta pemberontak saingan lainnya.

"Pembubaran total dan definitif teroris di seluruh wilayah Suriah sangat diperlukan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

Zakharova menekankan bahwa Rusia akan tetap melakukan apapun untuk menjamin bahaya serangan terhadap penduduk sipil akan terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com