Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Akui Paparan Bencana Nuklir Fukushima Tewaskan Satu Pekerja

Kompas.com - 07/09/2018, 16:07 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang mengumumkan untuk pertama kalinya penyebab kematian seorang pekerja di pembangkit tenaga nuklir Fukushima.

Melansir dari BBC, Rabu (5/9/2018), pihak berwenang menyatakan kematian pekerja yang berusia 50-an tahun itu karena menderita paparan radiasi nuklir.

Sebelumnya, pemerintah menyebut radiasi telah menyebabkan sakit pada empat pekerja. Namun pernyataan kali ini merupakan pengakuan baru soal penyebab kematian.

Baca juga: Klaim Terkena Radiasi Fukushima, 318 Pelaut AS Gugat Pemerintah Jepang

Seperti diketahui, reaktor Fukushima mengalami kebocoran akibat gempa berskala 9,0 magnitudo yang kemudian disertai tsunami pada Maret 2011.

Sistem pendinginan pada pembangkit yang terletak di pesisir timur laut Jepang ini rusak sehingga bahan radioaktif bocor.

Menurut keterangan dari otoritas, karyawan yang meninggal dulunya bekerja pada pos tenaga atom sejak 1980.

Dia juga bertugas untuk mengukur radiasi pada pembangkit No.1 Fukushima, setelah mengalami kerusakan. Pria yang tidak disebutkan namanya itu bertugas di area tersebut setidaknya selama dua kali.

Namun, Kementerian Kesehatan, Buruh, dan Kesejahteraan Jepang memastikan, pekerja itu mengenakan masker wajah dan baju pelindung.

Baca juga: Idap 3 Kanker akibat Radiasi Nuklir, Mantan Pekerja Fukushima Gugat Negara

Pada panel yang terdiri dari radiolog dan tim ahli lainnya, kementerian memutuskan untuk memberikan kompensasi pada keluarga korban.

The Mainichi mencatat, pria tersebut dinyatakan terpapar radiasi dengan kadar 34 milisievert pada Desember 2011. Kemudian pada September 2015, paparan radiasi pada tubuhnya mencapai 74 milisievert.

Pria itu didiagnosis menderita kanker paru-paru pada 2016. Sementara, waktu kematiannya dirahasiakan seusai dengan keinginan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com