Saksi lain, juga warga China, memberikan pernyatannya kepada situs berita Guanncha.cn.
"Setelah bertanya, beberapa turis Taiwan kemudian ikut mengantre untuk naik bus seperti halnya turis China," kata sang saksi.
Sementara itu, seorang staf di kantor dagang Taiwan di Osaka mengatakan kepada harian South China Morning Post bahwa Taipei tidak menyediakan kendaraan evakuasi.
"Kami hanya bisa mengimbau mereka agar melakukan transit di bandara atau stasiun kereta api lain agar bisa pergi secepatnya," ujar staf tersebut.
"Namun, kami tidak mengetahui jika ada warga Taiwan yang menggunakan bus-bus milik China," tambah dia.
Baca juga: Video Memperlihatkan Dahsyatnya Terjangan Topan Jebi di Jepang
China dan Taiwan menerbitkan paspor yang berbeda bagi warga mereka dan memiliki kantor kedutaan terpisah.
Selama beberapa tahun terakhir, Beijing meningkatkan desakan terhadap berbagai maskapai penerbangan, perusahaan, dan sejumlah negara agar menganggapTaiwan sebagai bagian dari China.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan