Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensor di Iran, mulai Foto Shah Iran hingga Bokong Banteng

Kompas.com - 06/09/2018, 15:49 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran adalah salah satu negara yang memberlakukan sensor ketat di layar televisinya.

Banyak hal yang bisa membuat pembuat acara televisi mendapat teguran atau acara tersebut dilarang tayang karena dianggap melanggar.

Apa saja yang berpotensi terkena sensor di Iran?

Seperti sudah banyak diketahui, para perempuan Iran diwajibkan mengenakan hijab di ruang publik, termasuk di layar televisi.

Baca juga: Media Sosial China Sensor Nama Kim Jong Un

Hal itu ternyata cukup merepotkan bagi penulis naskah televisi di Iran, salah satunya adalah Amir Mehdi.

Dia baru saja memulai sebuah kampanye online di Instagram dengan tagar #Cencorship_and_I.

Lewat tagar itu Amir menceritakan tantangan yang dihadapi insan televisi terkait menampilkan sosok perempuan di layar kaca.

"Satu masalah dalam menampilkan perempuan di televisi adalah selain mereka harus berhijab kami juga harus berusaha agar bentuk tubuh perempuan itu tidak 'tercetak' pakaiannya," kata Amir.

Namun, Amir tak pernah menyangka pernah ditegur karena petugas sensor melihat bentuk telinga yang berada di balik hijab.

"Kami tak menyadari bahwa telinga yang sudah ditutupi hijab bisa dianggap provokatif," kata dia.

Hal serupa pernah dialami penulis naskah dan sutradara Mostafa Kiayee yang menangani sebuah film dokumenter soal kehidupan alam liar.

"Suatu hari mereka mengirim daftar hal-hal yang harus dikoreksi dan di posisi teratas adalah memangkas adegan seekor banteng keluar dari dalam kubangan," kata Mostafa.

"Saat saya tanya sebabnya, mereka mengatakan memperlihatkan bokong banteng yang baru keluar dari kubangan adalah hal yang provokatif," tambah Mustafa.

Hal tersebut masih dikenang Mustafa dan rekan-rekannya hingga kini karena dianggap sebagai satu dari banyak "kenangan lucu".

Komedian Mehrab Ghasemkani juga pernah mengalami hal serupa. Suatu saat dia bekerja untuk sebuah serial komedi yang berlatar belakang awal abad ke-20.

Sehingga, produser menempelkan foto Shah Iran,  penguasa saat itu, demi kesesuaian konteks sejarah.

Baca juga: Heboh Sensor Kebaya di Tayangan Puteri Indonesia, Ini Jawaban Pihak TV

Setelah serial itu ditayangkan beberapa pekan, badan sensor akhirnya merasa tak nyaman dengan foto Shah Iran itu.

"Akhirnya mereka memberi solusi dan membiarkan kami memasang foto itu tetapi tidak boleh terlihat wajahnya selama proses syuting," kata Mehrab.

"Kami baru sadar jika tubuh bagian bawah Shah Iran cukup aman untuk ditayangkan," tambah Mehrab.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com